ARTICLE AD BOX
Sukabumi -
Glamping alias glamour camping ternyata begitu mengasyikkan. Sekali coba ternyata nagih banget.
Siapa yang pernah merasakan kemah dengan fasilitas mewah? Traveler hanya perlu jalan dan membawa badan. Alias tidak perlu membawa barang yang berat, seperti kemping di jaman Pramuka dulu.
Tak terbayangkan kan asyiknya menikmati alam dengan konsep yang mewah dan santai. Nah, itulah yang dirasakan saat menginap di Lembah Purba Sukabumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembah Purba Sukabumi, sebuah tempat yang terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Menuju tempat ini dari Jakarta dapat ditempuh kurang lebih tiga jam perjalanan melewati Tol BOCIMI. Hari itu, saya dan istri jalan dari Bogor.
Ya, kebetulan rumah kami berada di Bogor. Kami hanya perlu berkendara selama dua jam untuk mencapai lokasi kemping. Syukurnya, kami tidak terganggu macet.
Jalur menuju lembah Purba itu sudah sangat bagus sehingga mudah dilalui oleh kendaraan mobil. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari jantung kota Sukabumi.
Untuk masuk ke sini, pengunjung wajib membayar tiket masuk TNGGP sebesar Rp 16.000. Tiket itu hanya untuk ke TNGGP, belum termasuk paket ke Lembah Purba. Ada paket wisata tersendiri untuk memasukinya.
Saat ke sana saya sudah memesan paket Glamping yang termasuk tiket masuk dan paket wisata. Ada banyak tipe glamping yang ditawarkan di Tengah Hutan Glamping. Mulai dari tipe Bungbuay, Gede, Halimun, hingga Pangrango.
Harga mulai dari Rp 950.000 sampai Rp 2.380.000 dengan kapasitas yang mulai dengan berdua hingga untuk 10 orang.
Tempat menginapnya berada di tengah hutan. Untuk menuju tempat menginap ini kita harus berjalan kaki melewati hutan.
Isi dalam kamar tempat menginap pun bikin nyaman banget. Tersedia kasur empuk hingga kamar mandi dalam serta air panas yang dapat kita nikmati. Kita juga mendapatkan jatah sarapan dan bebas menikmati kopi yang sudah disediakan oleh pengelola.
Ruangan kamar luas dan lega. Tenda juga tidak bocor dan panas. Pokoknya nyaman di sini.
Selain itu, suasana sanga tenang. Nggak hanya menginap yang seru, tetapi traveler juga akan merasakan sensasi pengalaman berpetualang di tengah hutan TNGGP yang asri.
Paket yang diambil untuk menginap juga bisa dilengkapi dengan berbagai macam kegiatan yang seru. Dari melintasi jembatan gantung terpanjang di Asia, menyusur hingga curug. Kami juga bisa mencoba keranjang sultan dan jalan santai di danau yang ada di daerah Lembah Purba ini.
Melewati jembatan ini juga ngeri-ngeri sedap. Kami mencoba pada sore hari sesampainya di sana.
Kami berdua sudah santai melalui jembatan sampai ujung. Tetapi, karena hari udah sore jadi kami tak melanjutkan perjalanan. Kami memilih kembali ke penginapan.
Di malam hari, kami juga diajak untuk membuat api unggun. Saat menginap di sini kebetulan hanya kami ada kami, jadi serasa milik berdua.
Di pagi hari, kami menyusuri Lembah Purba Pagi setelah santap sarapan dari tempat glamping. Menjelajahi area ini ternyata butuh fisik yang lumayan. Perjalanan melintasi Lembah Purba dimulai dengan melintasi jembatan gantung.
Ya, yang sudah diceritakan di atas melintasi jembatan ini ternyata kita harus menggunakan pengaman. Angin yang bergerak membuat istri ketakutan, padahal sore hari kita sudah mencoba melintas.
Tampaknya jembatan dengan panjang 543 meter itu mengalami guncangan saat terkena angin. Istri sempat sempat mau membatalkan niat untuk melintas, namun akhirnya kami sampai di ujung jembatan.
Setelah melewati jembatan gantung kita akan telusur hutan sendiri tanpa guide. Tenang saja, di tempat ini penunjuk arah sudah banyak dan kita akan terbantu untuk menuju hingga pos akhir.
Selepas itu, kami akan diarahkan untuk memilih jalur, yakni jalur ekstrim atau jalur biasa. Kami memilih jalur yang biasa.
Kami menyadari kami bukan pejalan berpengalaman menyusuri hutan. Maka, cukuplah untuk memilih jalur biasa.
Perjalanan selanjutnya kita akan menuju air terjun. Perjalanan menuju air terjun ini naik turun di tengah hutan.
Saat sampai di air terjun, kami disuguhi air terjun yang adem dan asri. Kami bisa duduk sambil mendengarkan gemericik air di sini sambil santai mengisi tenaga dalam melanjutkan perjalanan.
Air terjun ini masih seperempat perjalanan menuju titik akhir kita yaitu danau. Puas menikmati air terjun perjalanan kita akan menyusuri sungai yang melintas di daerah ini.
Ada yang seru dari mencoba susur sungai ini yaitu kita dapat mencoba naik keranjang ayunan. Namanya Keranjang Sultan, keranjang ini dipasangkan kawat yang akan meluncurkan kita melintas aliran sungai.
Awalnya, istri saya ketakutan tetapi penasaran untuk mencobanya. Lagi pula, untuk balik lagi sangatlah jauh. Akhirnya, kami sepakat atau nekat ya, untuk menaikinya.
Akhirnya lolooosss. Begitu menyenangkan walaupun ada takut-takut sedikit.
Selepas menyusuri sungai dengan "keranjang sultan" kami melanjutkan perjalanan kembali menikmati suasana hutan TNGGP.
Di sini ada ojek yang bisa kita sewa tapi biaya di luar paket yang sudah kami bayarkan. Fasilitas lain sih gratis asal kita menginap di tempat ini.
Perjalanan setelah susur sungai kita kembali bertemu dengan jembatan gantung. Walau agak pendek istri juga masih takut. Tetapi, sekali lagi kalau mundur perjalanan jauh hari kami tempuh.
Akhirnya, kami memutuskan untuk maju teruuusss. Kami jalan santai, tidak terburu-buru. Kami banyak istirahat sembari menikmati suasana hutan yang asri. Perjalanan terasa nyaman, eh bahkan tahu-tahu kami sudah jembatan gantung terakhir dan hampir sampai di akhir petualangan di danau.
Dengan rute naik turun, perjalanan ini bikin kami kelelahan. Untungnya di ujung selepas jembatan ini ada jalur mobil. Ada shuttle yang disediakan untuk tamu yang menginap dan ingin ke danau.
Akhirnya kami pun menaiki mobil ini sampai ke danau. Untuk menuju ke danau ini ada dua cara. Yaitu, dengan naik shuttle dan satu lagi dengan flying fox.
Ya, melintasi lembah turun ke danau mungkin bisa menjadi pengalaman yang seru. Namun kami tidak memilih menaiki ini. Selain karena takut ketinggian, kami pun tak cukup dengan berat badan. Akhirnya kami memilih menggunakan shuttle.
Danau itu luas sekali dan kita dapat bersantai ria disini. Disini kamii pun menikmati ademnya suasana danau sambil minum jus yang dingin. Sehabis jalan menyusuri hutan kami pun kembali ke penginapan dan beristirahat untuk siap-siap check out.
Perjalanan berdua kami ini sangat mengesankan dan kami berdua pun ingin kembali menikmati alam Lembah Purba ini.
(ddn/fem)