ARTICLE AD BOX
Surabaya -
Kabar gembira buat seluruh pencinta kuliner nusantara! Festival Kuliner Tjap Legende kembali digelar di Surabaya, di Grand City Mall, pada 21 Agustus sampai 1 September 2024.
Dalam festival yang dipersembahkan Jiiscomm bekerja sama dengan Grand City Mall ini, pengunjung akan disuguhi berbagai kuliner tradisional dari penjuru Indonesia yang sangat menggugah selera. Rasanya pun autentik dan siap menggoyang lidah.
Ada Klepon Gianyar 1980, Asem- Asem Koh Liem 1978, Bigul Pak Malen 1980, Toko Oen Semarang 1936, Gudeg Koyor Yu Par 2001, Mangut Manyung Bu Fat, Empal Gentong Mang Darma 1947, dan Dawet Telasih Bu Dermi 1930.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada pula Depot Bu Rudy 1995, Es Puter Conglik 1982, Lekker Gajahan 1968, Gudeg Yu Djum 1950, Sate Buntel H. Bejo 1971, Nasi Liwet Wongso Lemu Asli Bayan 1950, Es Kopi Takkie 1927, Es Limun Linggardjati 1948, Tahu Petis Yudhistira 2006, Apem Beras Bu Siti Pasar Ngasem, Ketan Susu Kemayoran 1958, Mie Bandung Kejaksaan 1964, Sunda Unik Jajanan Jadoel 1991 serta kuliner legendaris lainnya.
Tak heran festival ini tidak pernah sepi pengunjung sejak hari pertama digelar pada Rabu (21/8). Begitupun saat opening ceremony-nya di hari Kamis (22/8) yang ditandai dengan pemukulan gong tradisional.
Dari puluhan stan kuliner, nampak barisan kursi pengunjung selalu terisi penuh. Apalagi saat jam makan siang. Para pengunjung mengaku senang bisa berburu kuliner khas nusantara di sini.
"Hari ini saya makan Nasi Goreng Semarang. Rasanya khas dan saya nggak perlu jauh-jauh ke Semarang untuk mencicipi kuliner ini. Kalau bisa setiap tahun festival ini diadakan dan kalau bisa mengenalkan makanan dari pulau lain seperti dari Kalimantan dan Sulawesi sampai seluruh Indonesia," kata Anton Hartanto, salah satu pengunjung yang dijumpai di Festival Tjap Legende, dikutip Jumat (23/8/2024).
Menariknya di festival ini pengunjung juga bisa mendapatkan voucher spesial dari stan Indihome jika melakukan pendaftaran langganan di sana. Voucher itu senilai Rp 100.000, bisa digunakan untuk berburu kuliner di Fetsival Tjap Legende.
Penawaran ini tentu membuat para pengunjung tertarik untuk berlangganan. Salah satunya Lia, warga Surabaya.
"Tadi aku lagi jalan-jalan ke Grand City terus lihat ada boothnya Indihome. Nah kebetulan lagi butuh internet di rumah jadi registrasi dan paket yang ditawarkan itu ok banget. Langganan di sini dapat harga spesial. Tadi aku 50 Mbps di harga Rp 299.000. Dapat voucher makan di Festival Tjap Legende juga," ujar Lia.
Foto: detikJatim/Aprilia Devi
Lia pun mengapresiasi terselenggaranya festival ini. Ia menilai melalui Festival Kuliner Tjap Legende dapat mendorong kuliner nusantara kian eksis.
Pengunjung lainnya, Fency asal Surabaya pun mengungkapkan bahwa festival ini sukses menarik hati para pengunjung, termasuk dengan hadirnya stan Indihome. Ia berharap agar festival ini selalu ramai pengunjung.
"Saya mau sekalian aktivasi internet baru. Kalau keunggulannya Indihome ini kan jangkauan luas dan dapat voucher Rp 100.000 untuk Tjap Legende. Harapannya semoga lebih rame ke depannya untuk kulinernya Tjap Legende dan Indihome semoga tidak ada trouble," ungkapnya.
Cara lengkap mendapatkan voucher makan senilai Rp 100.000 itu yakni cukup dengan melakukan registrasi pemasangan Indihome pada booth Telkomsel yang ada di Festival Tjap Legende Surabaya.
Kemudian setelah registrasi sukses, maka pengunjung akan mendapatkan voucher makan yang dapat ditukarkan ke Kasir Festival Tjap Legende Surabaya untuk mendapatkan NFC Card.
Voucher yang sudah ditukar dengan NFC Card dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh tenant Festival Tjap Legende Surabaya. Sifatnya terbatas selama persediaan masih ada dan hanya bisa digunakan pada Festival Tjap Legende Surabaya.
Sementara itu salah satu sosok di balik terselenggaranya Festival Kuliner Tjap Legende, Febriyanto Rachmat selaku CEO Samsaka Group menjelaskan selain diselenggarakan di Surabaya, festival ini sebelumnya telah terselenggara di berbagai kota lainnya.
"Tjap Legende ini rangkaian roadshow dan Surabaya masuk kota ke 6. Kita mulai dari Bandung, Semarang, Solo, Balikpapan, Surabaya. Setelah ini Bali, Lombok, dan Makassar. Kita membawa kuliner legendaris ini dalam rangka memperkenalkan, utamanya kepada generasi muda tentang kekayaan kuliner Indonesia yang luar biasa," kelas Febriyanto.
Febriyanto juga menyebut bahwa tujuan utama dari festival ini yakni menjaga warisan kuliner nusantara. Sekaligus menghadirkan inovasi agar para pengunjung bisa mencoba berbagai ragam kuliner di satu lokasi.
"Konsep crossborder yang kita angkat adalah kita bawa kuliner dari kota lain agar masyarakat bisa menikmati kuliner nusantara dalam satu lokasi. Setiap kota antusiasme masyarakat menarik. Tentunya mereka ingin mencicipi masakan kuliner dari luar yang belum sempat dicoba, apalagi dengan harga terjangkau," ujarnya.
CEO Samsaka Group itu bahkan juga berharap agar kuliner Indonesia terus dikenal, terutama oleh para generasi muda.
"Tahun ini ada 9 kota, semoga tahun depan masuk Sumatra yang menjadi target Batam dan Pekanbaru. Tujuannya agar kuliner Indonesia menjadi raja di negeri sendiri dan go international dengan bantuan seluruh stakeholder, pemerintah, sama-sama mengangkat kuliner Indonesia," harapnya.
Senior General Manager Grand City Mall Surabaya Agustine sebagai tuan rumah pun sangat mengapresiasi hadirnya festival ini.
Selain berdampak pada peningkatan kunjungan serta trafik di Grand City Mall, Agustine menyebut bahwa pihaknya juga memiliki visi misi yang sama dengan penyelenggara Festival Kuliner Tjap Legende.
"Kehadiran Tjap Legende saya berterima kasih dan bersyukur untuk mengingatkan kembali bagaimana nenek moyang kita mewariskan makanan tradisional. Sekarang dikemas dengan kekinian agar bisa menarik sekaligus menghidupkan UMKM sehingga bisa bersaing di luar," tutur Agustine.
Sebagai tuan rumah, Agustine benar-benar mendukung terselenggaranya festival ini. Termasuk dengan menyiapkan dekorasi yang bisa menambah nuansa tradisional.
"Generasi muda harus berpikir panjang bagaimana mengemas agar lebih kreatif dan inovatif. Sehingga kita bikin atap sirap dan penjor sehingga ini terasa tradisional betul," katanya.
Tunggu apalagi detikers? Yuk datang di Festival Kuliner Tjap Legende hingga 1 September 2024 mendatang di Grand City Mall Surabaya!
(ncm/ega)