ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Panitia Seleksi mengumumkan hasil profile assessment bagi calon pimpinan dan calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Hasilnya, ada sejumlah nama yang gagal melaju ke tahap seleksi selanjutnya.
Pengumuman itu disampaikan Dewas KPK di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). Dewas mengatakan ada 20 orang capim KPK dan 20 orang calon Dewas KPK yang lolos profile assessment.
"Yang dinyatakan lulus masing-masing untuk capim 20 orang, dan Dewas ada 20 calonnya," kata Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para calon yang lolos itu harus mengikuti tahapan wawancara dan tes kesehatan jasmani serta rohani. Proses tersebut digelar pekan depan.
"Peserta yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu wawancara dan tes kesehatan jasmani, rohani," kata Yusuf.
Tes untuk capim KPK akan digelar 17 dan 18 September 2024. Sementara, tes untuk cadewas akan dilaksanakan pada 19 dan 20 September 2024.
"Akan diselenggarakan untuk capim tanggal 17 dan 18 September untuk cadewas tanggal 19-20 September. Detail jadwal peserta nanti akan disampaikan pada tanggal 12 September 2024," katanya.
Beda Nasib 2 Pimpinan KPK Petahana
Salah satu calon pimpinan KPK petahana, Nurul Ghufron, gagal lolos profile assessment. Wakil Ketua KPK ini baru dijatuhi sanksi sedang atas pelanggaran etik yang dilakukannya.
Ghufron dijatuhi sanksi sedang berupa teguran tertulis dan pemotongan penghasilan 20 persen setiap bulan selama 6 bulan. Ghufron dinyatakan menyalahgunakan pengaruhnya dalam proses mutasi ASN di Kementerian Pertanian (Kementan).
Ghufron menyatakan pasrah jika sanksi etik yang dijatuhkan Dewas KPK terhadapnya memengaruhi hasil seleksi capim KPK. Dia memercayakan seleksi kepada pansel. Pansel sendiri menegaskan sanksi etik itu menjadi salah satu bahan evaluasi dalam profile assessment.
"Oh, iya lah semua masukan kami pelajari kami evaluasi kami putuskan secara bersama-sama," kata Yusuf Ateh.
Nasib Ghufron berbeda dengan Wakil Ketua KPK lain, Johanis Tanak. Tanak lolos profile assessment dan berhak mengikuti wawancara serta tes kesehatan.
Mantan Menteri Gagal Lolos, Eks Jubir KPK Melaju
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said tidak lolos profile assessment. Selain itu, Sestama Lemhannas Komjen RZ Panca Putra juga gagal.
Sementara, Anggota DPR RI yang juga mantan Jubir KPK dan mantan Plt Pimpinan KPK, Johan Budi Pribowo lolos. Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto, hingga Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar juga lolos.
2 Wanita di Antara 20 Nama
Ada dua wanita yang lolos profile assessment. Keduanya ialah Ida Budhiati dan Poengky Indarti.
Ida Budhiati merupakan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ida menjabat sejak 2012 hingga 2022. Ida merupakan peraih master dan doktor dari Universitas Diponegoro, Semarang. Ida berperan dalam menjatuhkan sanksi dan menegakkan aturan etik terhadap penyelenggara pemilu.
Sementara, Poengky Indarti adalah anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024. Poengky merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan meraih gelar master Internasional Human Rights Law dari Northwestern University School of Law Amerika Serikat. Poengky sudah tiga kali terlibat sebagai Dewan Pakar Hoegeng Awards yang berperan dalam menilai kandidat polisi berintegritas.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.