ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara soal target lifting minyak pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto turun. Sebelumnya dalam pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan lifting minyak mencapai 600 ribu barel per hari pada 2025.
Sementara lifting minyak pada APBN 2024 ditargetkan 635 ribu per barel. Menurutnya penurunan itu disebabkan karena asal sumber minyak juga telah mengalami penurunan.
"Lapangannya kan memang dropnya drastis, ya kan. Lapangannya dropnya drastis," kata dia ditemui usai Sidang Paripurna DPR RI dan Pembacaan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga telah berkomitmen untuk memperbaiki produksi minyak dalam negeri. Terbaru, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas mengumumkan pengapalan (lifting) ke 1.000 minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris di Blok Cepu.
"Nah sekarang kan udah mulai kita coba recover nih, kan kemarin di Cepu ada tambahan. Mudah-mudahan akhir tahun bisa nguber, tuh," jelasnya.
Saat ditanya apakah masih pede Indonesia dapat mengejar target 1 juta barel pada 2030, Arifin pun menegaskan pihaknya masih yakin diiringi dengan berbagai strategis. Dia pun menyinggung proyek tajak perdana sumur Migas Non Konvensional di Wilayah Kerja Rokan.
"Insya Allah. Kan kalau action kan kerjanya serius, ya. Nah kemarin juga sumur apa, Sumur yang migas non-konvensional (MNK) itu kan juga waktu lagi di bor kan banjir," jelasnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan penurunan lifting minyak itu dinilai wajar karena harga ICP (Indonesian Crude Oil Price) US$ 82 per barel.
"Enggak kok 600. Kalau turun memang normalnya itu turun. ICP kan US$ 82 tetap. Kita ini kalau tidak ngapa-ngapain itu turunnya 5%, itu normal declining rate namanya. Itu selalu turun kalau minyak sama gas itu," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memperkirakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$ 82 per barel. Sementara lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.
Kata dia dalam pidatonya di Sidang Paripurna DPR RI dan Pembacaan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8).
(ada/kil)