Ma Keyet Kaget Bukan Main, Kebunnya Disulap Jadi Makam Keramat Palsu

2 weeks ago 16
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Sukabumi -

Ma Keyet (50) mengaku sangat kaget ketika ratusan warga menggeruduk lahan perkebunan miliknya yang ternyata disulap menjadi pemakaman keramat palsu.

Lahan perkebunan miliknya di Kampung Cibolang, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, didirikan area pemakaman palsu yang menjadi praktik jampi-jampi oleh penyewa. Bahkan, ada diantaranya yang dipatenkan menggunakan pelataran semen.

"Dia kan awalnya ngontrak di rumah saya tiga bulan, udah tiga bulan kan saya pulang, rencana mau pembongkaran warung makan di bawah, nah saya suruh pindah, pindahlah ke pesantrenan, dia bilang katanya mohon izin di sini bikin saung untuk ngadem," tutur Keyet saat ditemui detikJabar, Sabtu (24/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keyet mengaku tidak pernah mengizinkan pembangunan makam di area tersebut. Apalagi memang kawasan itu kebun kosong, sepanjang pengetahuannya tidak pernah ada makam di kebun itu.

"Bilang begitu aja, mau ngademin pikiran sambil ziarah, enggak tahu mau bangun makam ini itu ya, saya persilahkan ke haji ke kakak saya, boleh kalau mau bikin saung mah, cuman jangan terlalu lama," tutur Keyet.

Selain makam-makam keramat palsu yang dibongkar diketahui berdiri sebuah bangunan yang awalnya diduga akan dibuat padepokan. Keyet menyebut Jawi, si pembuat makam-makam keramat itu sengaja membuat saung itu untuk istirahat.

"Soal makam enggak tau kan emak mah di warung terus tiap hari jualan, bahkan baru kali ini yang saya tahu ada makam di sini," pungkasnya.

Ma Keyet, pemilik kebun yang dijadikan makam keramat di SukabumiMa Keyet, pemilik kebun yang dijadikan makam keramat di Sukabumi. (Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Terbongkar karena Warga Resah

Kehebohan terjadi di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Puluhan makam keramat palsu yang diduga menjadi tempat praktik perdukunan dan penyimpangan dibongkar warga.

"Kami sangat prihatin dengan temuan ini. Keberadaan makam-makam palsu ini bukan hanya meresahkan masyarakat, tapi juga berpotensi dimanfaatkan untuk praktik-praktik yang menyimpang," kata Firman Nirwan Boestoemi, Ketua Paguyuban Padjajaran Anyar, kepada detikJabar, Jumat (23/8/2024).

Berawal dari keluhan warga yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan makam-makam palsu yang dibuat menyerupai makam tua, Paguyuban Padjajaran Anyar langsung bertindak. Pemantauan pun dilakukan pada Kamis (22/8/2024) di beberapa titik yang dianggap mencurigakan.

"Kami bergerak berdasarkan keresahan yang dirasakan masyarakat. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai komunitas yang peduli terhadap budaya dan kearifan lokal. Tadi ada beberapa makam yang kami hancurkan," jelas Firman.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa puluhan makam palsu tersebut tersebar di area yang cukup luas di Desa Citepus. Makam-makam ini tidak memiliki jenazah atau batu nisan yang jelas, dan lokasinya juga mencurigakan.

Paguyuban menduga makam-makam ini dibuat oleh pihak tak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu, seperti praktik perdukunan atau kegiatan lain yang menyimpang dari norma masyarakat.

Firman memastikan bahwa pemantauan di lokasi tersebut akan dilanjutkan. Paguyuban akan bekerja sama dengan Koramil, pemerintah desa, dan aparat keamanan setempat untuk memastikan tidak ada lagi penyalahgunaan area tersebut.

"Kami akan terus memantau agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan. Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga kearifan lokal dan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang kita junjung," tegas Firman.

41 Makam Diduga Palsu

Warga dengan emosi menghancurkan dinding asbes dan sekat-sekat kayu di padepokan tersebut. Kepala Desa Citepus, Koswara, Babinsa Koramil Palabuhanratu Peltu Amad, serta beberapa tokoh masyarakat terlihat di lokasi untuk meredam situasi.

____________

Baca artikel selengkapnya di detikJabar


(wkn/wkn)

Read Entire Article