ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia akan kembali menghelat pameran kedirgantaraan besar bulan September mendatang. Di perhelatan tersebut, Indonesia akan meluncurkan terobosan baru di sektor aviasi.
Terobosan tersebut adalah peluncuran peta jalan dan rencana aksi nasional soal avtur ramah lingkungan atau sustainable aviation fuel (SAF). Rencana aksi itu akan diluncurkan dalam gelaran Bali International Air Show (BIAS) 2024.
Luhut meyakini SAF akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi Indonesia. Bahan bakar pesawat ramah lingkungan ini juga disebut dapat menjaga ketahanan energi pada sektor transportasi, serta berkontribusi pada komitmen dekarbonisasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa perbedaan antara BIAS 2024 dengan air show berskala sama yang lain. Pertama, pemerintah Indonesia juga berencana meluncurkan secara resmi Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels atau SAF," kata Luhut dalam keterangan yang dibagikan di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Jumat (23/8/2024).
Selain peluncuran rencana aksi SAF, pada gelaran BIAS 2024 Indonesia juga akan membuat program khusus untuk mengajak komitmen para stakeholder dunia penerbangan pada isu Environment, Social, Government (ESG). Hal itu, kata Luhut akan ditunjukan melalui aksi konkret kemanusiaan antara BIAS dengan CARE Indonesia di Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya Indonesia menggelar pameran dirgantara besar terakhir kali pada 28 tahun yang lalu di Jakarta. Kini Indonesia akan kembali adakan pameran kedirgantaraan internasional besar tersebut di Bali.
Berbagai perusahaan terkemuka telah memastikan partisipasinya di helatan akbar ini, seperti Airbus, Bell Helicopters, Boeing, dan lain-lain. Sebanyak 6000 trade visitors dari 35 negara, juga akan meramaikan BIAS 2024 yang akan diselenggarakan pada 18-21 September mendatang.
Luhut juga memastikan perwakilan-perwakilan pemerintah dari negara kawasan, serta beberapa menteri negara sahabat telah mengkonfirmasi kehadirannya di acara ini.
"Sore ini saya meninjau persiapan penyelenggaraan Bali International Air Show 2024 (BIAS 2024) di General Aviation Terminal, Bandara Ngurah Rai," kata Luhut.
Purnawirawan TNI itu mengatakan Indonesia akan menjadi pasar penerbangan nomor 4 terbesar di dunia. Jumlah pengguna pesawat di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 390 juta di 2037. Potensi besar ini menurutnya harus didorong demi mengembangkan industri penerbangan.
"Data yang saya dapatkan dari International Air Transport Association (IATA) menyebutkan bahwa Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia pada tahun 2037 dengan jumlah 390 juta penumpang," beber Luhut.
Terakhir, Luhut berharap BIAS 2024 bukan hanya momentum untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan udara Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan investasi dan ajang kolaborasi dengan para pelaku industri aviasi nasional.
"Dengan begitu, industri dirgantara dan pertahanan udara Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin pada level regional dan global," pungkasnya.
(fdl/fdl)