ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Insiden turbulensi dalam penerbangan terus meningkat. Sebuah pesawat harus dialihkan setelah fenomena itu menyerang secara mendadak dan melukai para penumpang.
Mengutip CNN, Jumat (23/8/2024), penerbangan 8210 EasyJet dari Corfu ke London Gatwick pada tanggal 19 Agustus terpaksa dialihkan ke Roma. Armada ini mengalami turbulensi di atas wilayah udara Italia dan melukai dua orang kru pesawat.
Pesawat lain dikirim untuk menjemput para penumpang yang tertekan, yang akhirnya tiba di Inggris pada hari yang sama. Tanda-tanda sabuk pengaman diyakini masih menyala saat pesawat mengalami turbulensi, dan tidak ada penumpang yang terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerbangan EZY8120 dari Corfu ke London Gatwick pada tanggal 19 Agustus mengalami turbulensi yang sayangnya mengakibatkan dua awak kabin terluka," kata seorang juru bicara EasyJet.
"Akibatnya Kapten mengambil keputusan untuk mengalihkan penerbangan ke Roma di mana para awak kabin bertemu dengan layanan medis," imbuh dia.
"Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan kru kami merupakan prioritas utama easyJet dan pilot kami dilatih untuk menangani insiden turbulensi," katanya.
"Penerbangan mendarat secara normal di Roma di mana para pelanggan mendapat bantuan di terminal dan kru serta pesawat pengganti telah disiapkan untuk melanjutkan penerbangan ke London Gatwick," terang dia.
Juru bicara tersebut menolak untuk mengabarkan apakah para kru yang terluka dapat kembali ke Gatwick bersama dengan para penumpang.
Airbus A320 mencapai kecepatan 500 knot (575 mph) dan ketinggian 31.000 kaki selama penerbangan yang seharusnya ditempuh selama 75 menit itu.
Investigasi oleh Italia
Badan keselamatan penerbangan nasional Italia, Agenzia Nazionale per la Sicurezza del Volo, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangan tersebut mengalami turbulensi ketika memasuki wilayah udara Italia.
"Mengingat jenis dan tingkat keparahan luka-luka yang diderita, ANSV telah memerintahkan dibukanya sebuah investigasi keselamatan yang mengklasifikasikan kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan," katanya.
Italia bagian selatan dilanda cuaca badai minggu ini. Beberapa jam sebelum pesawat melakukan pengalihan rute, kapal pesiar Bayesian tenggelam di Sisilia, setelah angin puting beliung, semacam tornado, diperkirakan menghantamnya.
Menurut data dari situs web pelacak penerbangan Flight Radar 24, pesawat masih berada di Bandara Fiumicino Roma dan belum kembali terbang.
Dalam kecelakaan yang tidak fatal, turbulensi merupakan penyebab utama cedera pada pramugari dan penumpang, menurut Administrasi Penerbangan Federal. Kejadian ini salah satu jenis kecelakaan penerbangan yang paling sering terjadi saat ini, menurut Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat.
Maskapai penerbangan AS mengalami kerugian akibat cedera, penundaan, dan kerusakan hingga USD 500 juta per tahun, menurut Pusat Penelitian Atmosfer Nasional.
(msl/fem)