ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Split bill alias berbagi tagihan makan kerap jadi polemik usai menikmati makanan bersama orang terdekat. Ini kisah ribut-ribut dan kesalahpahaman yang terjadi terkait split bill.
Saat makan bersama keluarga, teman, atau bahkan pasangan, sering kali para partisipan sepakat untuk split bill. Secara harfiah, istilah "split bill" berarti "membagi tagihan".
Artinya, tagihan makan saat itu dibagi antarpartisipan. Ada yang membaginya sesuai total jumlah pesanan yang dimakan bersama, tapi ada juga yang berdasarkan harga pesanan masing-masing partisipan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara membagi tagihan makan ini biasanya disepakati bersama, termasuk siapa sosok yang akan membayar. Si pembayar ini bisa menggunakan uang pribadi lebih dulu atau partisipan perlu mengirimkan dana dulu ke rekening pembayar.
Jika makan dengan lingkungan terdekat dan akrab, split bill mungkin bukan masalah terlalu besar. Sebab kecanggungan di antara partisipan untuk tagih-menagih sudah minim.
Namun beda cerita jika situasi makannya canggung dan tidak akrab. Banyak permasalahan bisa muncul terkait split bill.
Contohnya seorang pria asal Penang, Malaysia yang keberatan untuk mengikhlaskan tagihan makan saat masih bersama mantan pacar. Ia akhirnya menghubungi ayah sang mantan pacar demi menagih split bill total Rp 98 ribu.
Pelit! Pria Ini Tagih Biaya Makan ke Ayah Mantan Pacar Usai Putus Foto: Site News
Tak hanya itu, pria itu mengungkit kebaikan dirinya saat membelikan nasi goreng untuk ayah mantan pacarnya.
"Saya membelikan kalian dua bungkus nasi goreng dan bubur, harganya sekitar RM 28 (Rp 92.000). Namun Anda malah mabuk sepanjang hari. Saya percaya Anda punya uang, jadi tolong ganti uang saya dan bulatkan jadi RM 30. Kirim uangnya ke e-wallet saya," ungkap pria tersebut lewat fitur pesan suara.
Lalu ada juga kisah pria tolak split bill dengan kakaknya saat mereka makan bersama sang ibu. Lewat situs Reddit, pria pemilik akun taenuts itu bilang kedua kakaknya berusia sekitar 30 tahun. Masing-masing punya 2 anak perempuan.
"Keduanya punya 2 anak, sedangkan aku tidak," tulisnya dalam unggahan. Dalam rencananya, kedua kakak pria itu meminta ia ikut patungan saat mengajak makan sang ibu.
Seorang Pria Menolak Split Bill Saat Makan Bersama Kakaknya Foto: Ilustrasi Getty Images
Namun, pria itu menolak karena menilai perhitungannya tidak adil merata. Ia berujar, "Pengalaman sebelumnya saya pernah membayar sepertiga dari seluruh biaya untuk makan keluarga yang mencakup suami saudara perempuan dan anak-anaknya."
Pria itu bilang sebenarnya tidak masalah jika hanya patungan untuk makanan yang dinikmati ibunya. Hanya saja ia enggan split bill jika keluarga kakaknya ikut.
Berbicara mengenai split bill, sebenarnya ada etiket yang perlu diperhatikan. Misalnya ketika makan bersama teman di restoran.
Pakar etiket asal Texas, Amerika Serikat bernama Diane Gottsman menjelaskan mengenai etiket yang benar untuk split bill saat makan bersama teman.
Dikutip dari Delish (30/07/24) etiketnya adalah berkomunikasi dengan baik. Karena pada dasarnya, split bill bersifat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
"Sebenarnya sangat tidak adil jika membagi tagihan secara merata jika tagihannya benar-benar tidak seimbang. Apalagi beberapa orang tidak makan makanan yang sama," ujar Gottsman.
Begini Etiket 'Split Bill' ketika Makan Bersama Teman Foto: iStock
Gottsman menyarankan agar seseorang menolak jika tiba-tiba teman mengajak split bill yang tidak adil. Namun, berbeda jika kesepakatan bersama memutuskan untuk saling patungan.
"Kamu dapat membicarakan untuk kesepakatan bersama. Diskusinya bagaimana kalian ingin membagikan tagihan makan ketika makan di restoran bersama," kata Gottsman.
Serba-serbi seputar split bill menjadi ulasan detikfood tengah pekan ini. Kamu bisa melihat informasi lengkapnya DI SINI.
(adr/odi)