ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Buleleng, kabupaten terbesar di Bali utara, membutuhkan perhatian untuk aksesibilitas wisata. Itu demi mendorong penyebaran wisata ke sana.
Akhir pekan lalu, detikcom berkesempatan untuk berkunjung ke Bali Utara bersama Kementerian Pariwisata dn Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bersama rombongan media lain, kami menghabiskan waktu sekitar tiga jam dari bandara menuju Handara Gate di Jl Raya Singaraja-Denpasar, Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.
Pemerintah Buleleng pun berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap permasalahan mereka ini. Padahal dari segi wisata, tak kalah menarik dibandingkan dengan wilayah Bali Selatan yang memang dipadati wisatawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu yang menjadi sumber untuk ke Buleleng adalah aksesibilitas, di samping jarak tempuh yang jauh dan infrastruktur yang belum lancar. Hal ini mempengaruhi, apalagi kunjungan mereka singkat. Tentu mereka akan memilih tempat yang dekat dengan bandara, yaitu Bali Selatan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa dalam kegiatan Press Tour Bali Utara bersama Kemenparekraf di Kantor Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (10/8).
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan penyebaran wisatawan ke Bali Utara khususnya Kabupaten Buleleng. Itu sebagai upaya untuk pemeratan pariwisata ke semua wilayah di Bali dan menghindari terjadinya overtourism akibat dari menumpuknya wisatawan di Bali Selatan.
"Setelah pandemi COVID-19, Bali mengalami pertumbuhan pesat. Pada semester I 2024 (Januari-Juni 2024), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 6.413.201 kunjungan, sebanyak 2.911.135 wisman atau sebesar 45,39 persen di antaranya masuk melalui Bali. Jumlah kunjungan wisman ke Bali saat ini sudah melampaui tahun 2019 atau sebelum pandemi sebanyak 2.855.782 kunjungan," kata Sandiaga via online.
Sandiaga menambahkan bahwa pemerintah bersama seluruh stakeholder pentahelix pariwisata berusaha meningkatkan ekosistem kepariwisataan Bali agar lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Salah satunya, bersama pelaku usaha biro perjalanan (travel agent) membuat paket wisata menarik untuk mendorong penyebaran ke Bali Utara, di antaranya membuat paket tour Pemuteran-Ijen-Bromo-Pemuteran.
Selain itu, peningkatan performa desa wisata sebagai daya tarik untuk mendatangkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Buleleng juga diperlukan.
"Saya sangat bahagia untuk langsung mewujudkan bagaimana Bali utara, khususnya Buleleng ini bisa ditingkatkan promosinya, karena jika ada pemberitaan maka akan ada minat dari wisatawan dan stakeholder," kata Sandiaga.
(sym/fem)