ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Harga listrik di Indonesia masih lebih murah dibanding negara tetangga Singapura. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo ketika berbicara mengenai investasi data center di Indonesia.
Darmawan mengatakan, tarif listrik di Singapura sekitar Rp 2.700-Rp 2.800 per kWh. Sementara, tarif listrik untuk tegangan tinggi hanya sekitar Rp 990 per kWh. Kemudian, untuk tegangan menengah Rp 1.100 per kWh.
"Jadi Indonesia sangat kompetitif," kata Darmawan dikutip dari Instagram CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2024) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, harga listrik di Johor dan Vietnam juga sama yakni lebih tinggi dari Indonesia.
"Kemudian kita melihat di Johor, di Vietnam begitu dan harga listriknya masih lebih tinggi daripada harga listrik di Indonesia," terang Darmawan.
Darmawan menjelaskan, pihaknya melihat investasi data center besar-besaran di Indonesia. Bagi PLN, kata dia, hal itu menjadi berkah karena konsumsi energi meningkat.
Apalagi, energi yang disediakan adalah energi bersih. Ia menambahkan, PLN memiliki sejumalah pembangkit yang berasal dari energi baru terbarukan.
"Untuk itu kami menyediakan renewable energy certificate. Kami sudah punya pembangkit-pembangkit yang berbasis pada energi bersih baik itu dari wind, baik itu dari solar, maupun itu dari geothermal, maupun itu dari hidro," jelasnya.
(acd/hns)