ARTICLE AD BOX
Banjarnegara -
Tahun ini, pagelaran Dieng Culture Festival berlangsung meriah. Di festival ini, digelar ruwatan potong rambun anak gimbal dengan segala permintaan uniknya.
Dieng Culture Festival (DCF) jadi salah satu acara tahunan yang paling dinantikan wisatawan di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Bagi wisatawan pecinta budaya dan wisata alam, festival ini menyuguhkan perpaduan unik antara keindahan alam pegunungan, suhu dingin khas dataran tinggi, dan kekayaan budaya masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema Dieng Cultural Festival 2024
Tahun ini, DCF 2024 hadir dengan tema 'Back to The Journey' yang mengajak pengunjung menyusuri perjalanan panjang sejarah dan budaya masyarakat Dieng. Tema ini merefleksikan upaya melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang dilakukan secara turun-temurun.
Selama festival berlangsung, berbagai kegiatan budaya, seni, dan pertunjukan digelar, mulai dari pertunjukan musik Jazz Atas Awan di Lapangan Pandawa yang menghadirkan Dikta dan Danilla Riyadi, Kongkow Budaya, hingga Festival Domba Batur.
"Kita harapkan event Dieng Culture Festival bisa naik kelas menjadi event internasional terbaik karena dikurasi oleh para profesional yang ahli di bidangnya," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu.
Prosesi ruwatan cukur rambut gimbal di Dieng Culture Festival tahun 2024, Sabtu (24/8/2024). (Uje Hartono/detikcom)
Di festival ini, digelar acara ruwatan potong rambut anak gimbal atau anak bajang. Tahun ini, ada 13 anak rambut gimbal mengikuti prosesi ruwatan.
Sebelum ruwatan dimulai, biasanya anak rambut gimbal punya permintaan yang harus dituruti. Warga Dieng percaya, jika tidak dipenuhi maka rambut anak-anak itu akan tumbuh gimbal lagi.
Seperti misalnya permintaan Qiana Alisha Chandani, salah satu anak rambut gimbal yang mengikuti ruwatan Dieng Cultural Festival.
Qiana meminta satu dus permen yupi yang berbentuk 'love'. Tidak hanya itu, bocah yang genap usia 5 tahun pada September mendatang juga meminta dua ekor anak itik.
"Dia dari awal ditanya dulu mintanya itu, permen yupi bentuknya love sama 2 ekor anak meri," kata ibundanya, Erna Murniati usai prosesi ruwatan cukur rambut gimbal di komplek Candi Arjuna Dieng, Sabtu (24/8) akhir pekan lalu.
Selain permintaan Qiana, permintaan anak berambut gimbal lainnya juga tak kalah unik, seperti contohnya ada yang minta sepeda listrik, handphone, sepatu roda hingga pentas lengger. Bahkan ada yang meminta harus dicukur rambutnya oleh kakeknya langsung.
Usai prosesi ruwatan, dilakukan pelarungan rambut gimbal yang sudah dipotong di telaga Balaikambang.
"Usai diruwat dan dicukur, rambut gimbal ini dilarungkan ke telaga Balaikambang," kata Sumanto, tokoh adat Dieng.
-------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)