ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kalau kamu sedang transit atau cuma punya waktu singkat untuk liburan, itinerary ini bisa jadi panduan yang pas buat kamu.
Hari Pertama
- Menyusuri Queen's Walk dan Menikmati Secangkir Kopi
Sabtu pagi saya mulai dengan berjalan di sepanjang Queen's Walk, jalur pejalan kaki yang membentang di tepi Sungai Thames. Pemandangan menakjubkan dari landmark ikonik seperti Big Ben dan Tower Bridge menyambut saya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Udara pagi yang segar dan angin lembut membuat suasana semakin tenang. Tak jauh dari jalur ini, saya menemukan kafe kecil yang menyajikan kopi harum yang sempurna untuk memulai hari. Duduk di luar sambil menyeruput kopi panas, saya menikmati pemandangan kota yang mulai sibuk dan kapal yang melintasi Thames.
- Menyusuri Tate Modern dan Makan Siang di Borough Market
Destinasi berikutnya adalah Tate Modern, galeri seni kontemporer yang terkenal di London. Gedung yang dulunya merupakan pembangkit listrik ini kini menjadi pusat seni modern dengan langit-langit tinggi dan koleksi karya dari seniman besar seperti Picasso, Warhol, dan Hockney.
Tate Modern sering mengadakan pameran khusus yang tiketnya berbeda dari koleksi tetap, membuat setiap kunjungan selalu menarik. Setelah puas berkeliling, saya menuju Borough Market untuk makan siang. Pasar yang ramai ini dipenuhi aroma makanan dari seluruh dunia, mulai dari hidangan Inggris tradisional hingga makanan jalanan internasional.
Saya memilih Gourmet Goat's Halal lamb kofta yang lezat dan halal. Sambil menikmati makanan, saya mengamati aktivitas di sekitar pasar yang penuh dengan orang-orang yang sibuk berbelanja dan berbincang.
- Pemandangan Spektakuler dari The Shard dan London Eye
Setelah makan siang, saya menuju The Shard, gedung pencakar langit tertinggi di London yang juga merupakan salah satu landmark modern kota ini. Di sini, saya naik ke "The View from The Shard," dek observasi yang menawarkan pemandangan 360 derajat kota London.
Tiketnya bisa dibilang cukup mahal tapi pemandangan yang ditawarkan dari ketinggian ini sangat menakjubkan, mulai dari Sungai Thames yang berkelok hingga gedung-gedung bersejarah yang tersebar di seluruh kota. Rasanya seperti menyaksikan sejarah dan masa depan berbaur di satu tempat.
Menjelang malam, saya melanjutkan ke London Eye, kincir raksasa di tepi Sungai Thames. Dengan perlahan naik ke udara, saya menikmati pemandangan kota yang mulai diterangi lampu malam. Panorama London dari atas sungguh memukau dan menjadi penutup yang indah untuk hari pertama.
Hari Kedua
- Mengunjungi The Buckingham Palace
Hari Minggu pagi dimulai dengan kunjungan ke Buckingham Palace, istana megah yang merupakan kediaman resmi Ratu Inggris. Dibangun pada tahun 1703 oleh Duke of Buckingham sebagai rumah besar pribadi, istana ini menjadi kediaman kerajaan pada tahun 1837 ketika Ratu Victoria memutuskan untuk menetap di sini.
Beruntungnya, saya tiba tepat waktu untuk menyaksikan upacara pergantian penjaga (Changing of the Guard) yang menarik. Saya juga mengagumi Victoria Memorial di depan istana, monumen yang didedikasikan untuk Ratu Victoria.
- Mengunjungi Hyde Park dan Kensington Gardens
Setelah Buckingham Palace, saya melanjutkan perjalanan ke Hyde Park, salah satu taman terbesar di London. Taman ini menawarkan pelarian dari hiruk-pikuk kota dengan jalur pejalan kaki yang indah dan danau yang tenang. Saya berjalan santai di sepanjang Serpentine Lake, menikmati ketenangan taman, dan duduk di bangku untuk mengagumi pemandangan
Tak jauh dari Hyde Park, terdapat Kensington Gardens, taman yang lebih kecil namun menawan. Di sini, saya mengunjungi Istana Kensington, bekas kediaman Putri Diana, dan berjalan di sekitar Sunken Garden yang indah.
Setelah dua hari menikmati London, saya menyadari betapa menariknya perjalanan ini. Saat menyusuri jalan-jalan London dan menikmati suasana yang beragam, saya tiba-tiba teringat pada Sumenep, kota kecil di Madura yang juga memiliki pesona tersendiri.
London dan Sumenep mungkin berbeda banyak hal, tetapi keduanya memikat hati saya dengan cara masing-masing. Seperti London dengan Buckingham Palace-nya, Sumenep juga memiliki Kraton Sumenep yang sarat sejarah dan kebudayaan lokal.
Meskipun tidak seterkenal Buckingham Palace, Kraton Sumenep memancarkan keanggunan dan kehangatan yang sama, mengingatkan saya bahwa keindahan ada di setiap tempat, terlepas dari tempat itu besar atau kecil.
Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini .
(sym/sym)