ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyinggung kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di ujung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu diungkapnya saat membacakan pidato Dalam Sidang Paripurna ke-1 tahun sidang 2024-2025.
Puan mengatakan kondisi APBN saat ini mengalami penurunan yang cukup Dalam. Bahkan menurutnya ruang fiscal semakin sempit untuk menjalankan berbagai program.
"APBN, sebagai salah satu instrumen yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, bahkan mengalami koreksi yang sangat dalam atas ruang fiskal, untuk dapat menangani berbagai urusan kebutuhan rakyat," tuturnya dalam Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Puan penerimaan pajak dalam APBN mengalami penurunan. Memang pada semester I-2024 penerimaan pajak hanya sebesar Rp 893,8 triliun, turun 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 970,2 triliun.
"Penurunan penerimaan perpajakan, dan kebutuhan belanja subsidi yang meningkat sangat besar. Sehingga pilihan pahit yang kita tempuh dengan penarikan utang yang sangat besar," katanya.
Meski begitu, Puan tetap memberikan apresiasi karena Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 5%.
"Walaupun demikian, terimakasih kami ucapkan atas gotong royong, kerja Bersama seluruh pemangku kepentingan; DPR RI, Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah, TNI, POLRI, BUMN, Swasta, UMKM dan seluruh rakyat, perekonomian nasional berangsur pulih; hal ini patut kita syukuri bersama, karena banyak pengalaman negara lain belum sepenuhnya pulih apalagi ekonominya dapat tumbuh 5 persenan tiap tahun," ucapnya.
(das/das)