ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kekeringan parah melanda Spanyol, memaksa turis dan warga antre untuk air minum. Aktivis menyebut pariwisata massal dan perubahan iklim sebagai penyebab utama.
Dilansir dari Independent UK pada Jumat (23/8/2024), kekeringan parah itu terjadi di beberapa kota di sepanjang Costa Blanca. Kondisi itu membuat fasilitas air keran minum publik tidak dapat digunakan.
Wisatawan dan warga yang berada di sana harus mengantre di tempat distribusi untuk mendapatkan air minum kemasan. Air minum kemasan didistribusikan secara gratis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan menurunnya permukaan air, salinitas meningkat, sehingga pihak berwenang di beberapa daerah menganggap air keran tidak aman untuk diminum atau dimasak.
"Pembangunan yang berlebihan, perubahan iklim, dan pariwisata massal selama bulan-bulan musim panas ketika populasi destinasi Mediterania yang populer membengkak, telah memperburuk masalah tersebut," kata para aktivis.
Di daerah Marina Alta, di utara ibu kota provinsi Alicante, konsumsi air melonjak menjadi 19,67 miliar liter pada bulan Juli dari 2,3 miliar liter pada bulan Januari.
Ada hampir 38.000 kolam renang di daerah tersebut, atau satu untuk setiap lima penduduk, menurut Institut Statistik Nasional. Rata-rata untuk seluruh Spanyol adalah satu kolam per 35 orang.
Kurangnya air telah memaksa dewan kota untuk melarang kegiatan seperti mengisi kolam renang, atau menyiram kebun dan mencuci mobil di siang hari.
"Kita sudah memasuki keadaan darurat iklim," Joan Sala dari kelompok lingkungan Accio Ecologista-Agro mengatakan kepada Reuters.
Ia menambahkan bahwa curah hujan yang buruk terjadi di bagian utara provinsi Alicante, padahal biasanya area itu menerima setengah dari jumlah hujan biasanya tahun lalu dan hanya 10% dari tingkat rata-rata sejauh ini tahun ini.
"Perlu ada sedikit lebih banyak pandangan ke depan, karena sekarang di musim panas ada lebih banyak orang di sini daripada di musim dingin," kata Fernando Sapena, seorang warga yang memiliki restoran El Raco De L'arros di kota Teulada-Moraira, yang mengkhususkan diri dalam paella, hidangan berbahan dasar nasi dari Valencia.
Secara tradisional, warga Valencia mengaitkan rasa khas paella lokal dengan air yang kaya mineral di keran di sana.
Kekeringan juga telah menyebabkan kerugian lebih dari 65 juta euro bagi sektor pertanian di wilayah tersebut, ungkap asosiasi petani ASAJA pada bulan Juli.
Sementara itu, minggu lalu hujan deras melanda kepulauan Balearic di Spanyol. Jalanan terendam banjir dan warga terpaksa mengungsi. Unit militer darurat Spanyol mengatakan telah dikerahkan ke Mallorca untuk membantu mengatasi situasi tersebut.
Badan cuaca nasional Spanyol AEMET mempertahankan peringatan oranye pada hari Kamis di seluruh wilayah karena tingginya risiko badai, setelah sebelumnya menurunkannya dari merah.
(bnl/fem)