ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Gempa mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gempa tersebut bermagnitudo (M) 4,9. Dampak gempa dangkal itu adalah kerusakan dan terhentinya sarana transportasi selama beberapa jam.
Berdasarkan keterangan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu berguncang pada Rabu (18/9/2024), pukul 09.41 WIB.
Pusat gempa tersebut berlokasi di 21 km barat daya Kabupaten Garut, atau berlokasi di 7,22 Lintang Selatan dan 107,70 Bujur Timur. Gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal karena pusat gempanya hanya berada pada kedalaman 10 km
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini berasal dari aktivitas Sesar Garsela. Lempeng bumi bergerak geser turun (oblique normal). Gempa ini merupakan gempa darat dan tidak menimbulkan potensi gelombang tsunami.
Gempa bumi di Kabupaten Bandung dengan Magnitudo (M) 4,9. BMKG menyatakan gempa dipicu Sesar Garsela. (dok BMKG)
Dia menjelaskan bahwa gempa ini dirasakan hingga daerah Majalaya hingga Garut. Skala intensitas gempa juga beragam.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah; terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya.
Halaman selanjutnya, dampak gempa: