ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Stres bisa memengaruhi berat badan. Sebagian orang yang mengalami stres akan kehilangan nafsu makan, tetapi ada juga yang mengalami stress eating atau makan secara berlebihan.
Seperti yang dialami oleh seorang wanita di China yang mengalami overwork obesity atau obesitas terkait dengan tekanan pekerjaan. Obesitas akibat kerja berlebihan sering kali disebabkan oleh tekanan pekerjaan, jam kerja yang panjang, atau gaya hidup yang tidak teratur.
Diberitakan SCMP, Ouyang Wenjing, wanita berusia 24 tahun dari provinsi Guangdong, China selatan, mengatakan di akun Xiaohongshu (media sosial China) bahwa berat badannya meningkat dari 60 kg menjadi 80 kg setelah bekerja selama satu tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu tidak menyebutkan tempat kerjanya atau beban kerjanya, tetapi ia berbagi dengan media berita Tiongkok Star Video bahwa pekerjaannya telah menjadi "bencana" bagi kesehatan fisik dan mentalnya.
Ouyang mengatakan dia sering bekerja lembur, memiliki shift yang tidak teratur sehingga membuatnya cenderung sering memesan makanan untuk mengurangi stres.
Setelah berhenti dari pekerjaannya, ia kemudian bekerja sebagai influencer untuk menurunkan berat badan dengan 41.000 pengikut di Xiaohongshu.
Pengalaman Ouyang mendapat banyak respons dari banyak orang yang juga berbagi pengalaman mereka dengan "obesitas akibat terlalu banyak bekerja".
Seorang wanita berusia 33 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Shanghai mengatakan bahwa berat badannya naik 3 kg dalam dua bulan karena tekanan terkait pekerjaan, yang menurutnya menyebabkannya "terlalu banyak makan makanan penutup".
"Semua tekad saya terpakai di tempat kerja, jadi saya tidak punya apa-apa lagi untuk hidup saya," katanya di Xiaohongshu.
Meskipun undang-undang ketenagakerjaan China menyatakan bahwa karyawan tidak boleh bekerja lebih dari 40 jam per minggu, banyak perusahaan sering mengabaikan peraturan ini.
Budaya kerja "996" yang lazim, bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu, terus meluas di perusahaan teknologi China. Di forum daring Douban, anggota kelompok "pecandu kerja" mencatat bahwa jarang ditemukan pekerjaan yang menawarkan waktu istirahat dua hari seminggu.
(kna/kna)