2 weeks ago
21
ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PSSI akan mencarter pesawat buat penerbangan Timnas Indonesia dari Bahrain ke China. Agenda tersebut dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober 2024.
Fasilitas tersebut untuk mengakali potensi keletihan pemain. Skuad Garuda menyambangi Bahrain pada 10 Oktober lalu dijamu China pada 15 Oktober pada matchday ketiga dan keempat Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yang menjadi persoalan adalah lokasi pertandingan melawan China di Qingdao, kota yang jaraknya sekitar 650 KM dari Beijing. Tidak ada pesawat komersil yang terbang langsung dari Bahrain ke Qingdao.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika nanti Timnas Indonesia melawan Bahrain dan China, itu jarak tempuhnya cukup melelahkan. Harus terbang dari Jakarta ke Bahrain lebih dulu. Setelah bertanding melawan Bahrain, pada malam harinya, langsung berangkat ke China," kata Ketum PSSI Erick Thohir kepada wartawan.
"Jaraknya jauh dari Beijing dan udaranya dingin sekali. Bahrain tidak sedingin China pada bulan itu. Kami mencarter pesawat dari Bahrain ke China karena tidak ada penerbangan langsung dan kami harus mencari akal," ujarnya menambahkan.
Erick Thohir menolak fasilitas tersebut disebut sebagai bentuk memanjakan timnas. Ia menegaskan bahwa pertimbangannya adalah demi menjaga kondisi terbaik para pemain agar tetap kompetitif di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut.
Tanpa carter pesawat, Timnas Indonesia mungkin harus menempuh perjalanan darat selama enam jam dari Beijing ke Qingdao. Hal ini berpotensi membuat para pemain kelelahan.
"Ini bukan memanjakan coach Shin Tae-yong atau para pemain. Ini keharusan untuk mempersiapkan pemain Timnas Indonesia sebaik mungkin," ucap Erick Thohir.
"Ini bukan kemewahan. Saya rasa tidak semua perjalanan Timnas Indonesia dengan mencarter pesawat. Ini bagian dari memaksimalkan performa Timnas Indonesia," tuturnya.
Sebelum menghadapi Bahrain dan China, Timnas Indonesia akan memainkan dua laga lainnya terlebih dahulu di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Yakni dijamu Arab Saudi pada 5 September, lalu menjamu Australia pada 10 September.
(mro/krs)
