ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Buka restoran di Polandia, chef Sahnil bikin bangga Indonesia. Begini perjalanan diaspora Indonesia yang berawal dari berjualan kaki lima hingga mendunia.
Hasil yang membanggakan tidak serta merta didapatkan dengan cara yang mudah. Banyak keringat dan pengorbanan yang harus diberikan jika ingin mendapatkan kesuksesan seperti diimpikan.
Begitu pula untuk menjadi seorang pebisnis yang harus melewati banyak tantangan berat. Chef Sahnil Arif Farobiansah adalah salah satu yang berhasil membuktikan bahwa usaha takkan pernah mengkhianati hasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef asal Indonesia ini menjadi sorotan usai dikunjungi oleh Menteri Perekonomian dan Industri Kreatif, Sandiaga Uno. Sebagai seorang diaspora ia berhasil membantu mengenalkan kuliner Indonesia di mata dunia.
Chef Sahnil yang memiliki restoran di Polandia ini mengawali karir kuliner dengan lulus dari STP Bali (Poltekpar). Foto: Instagram/chefsahnilfarobiansah
Lulusan Sekolah Pariwisata
Ketika dihubungi oleh detikfood (25/8) chef Sahnil menjabarkan latar belakang dirinya yang berhasil mendulang kesuksesan. Perjalanan kulinernya dimulai sejak ia memilih untuk menempuh pendidikan di STP Bali (Poltekpar) yang lulus sejak tahun 2002.
Berbagai bisnis sempat dilakoni chef Sahnil termasuk berjualan kaki lima. Pria asal Bali ini pernah berjualan nasi jinggo dengan memilih di samping Puri Kampial yang merupakan tempat peribadatan orang Hindu di Bali.
Selain itu ia juga sempat berjualan bakso di kawasan Nusa Dua secara kaki lima di pinggir jalan. Hijrah ke Kuta ia juga pernah mengelola katering sebelum akhirnya memilih untuk membuat kedai di foodcourt Hardy's Sesetan, Bali dengan menu berupa ikan bakar.
Sayangnya perjalanan bisnisnya di Bali tidak berlangsung lama. Satu persatu usaha bertemu dengan kegagalan karena dilakoni sebagai sampingan sembari bekerja di dapur hotel.
Sosoknya telah melanglang buana dan bekerja di banyak restoran juga hotel dunia. Foto: Instagram/chefsahnilfarobiansah
Menjadi Chef yang Melanglang Buana
Pada tahun 2004 chef Sahnil bergabung sebagai chef di Hotel Bali Reef dan dinobatkan sebagai chef termuda di sana. Perjalanannya karirnya dilanjut dengan berpindah-pindah antara satu hotel ke hotel lain di Bali.
Beberapa tahun setelah bekerja sebagai chef profesional ia mulai menjejaki berbagai pelatihan baik di dalam negeri hingga ke Brunei Darussalam. Masa-masa pelatihan ini diakuinya sebagai waktu di mana karakternya sebagai seorang chef mulai berkembang dan semakin kuat.
Setelah melalui masa pelatihannya yang panjang, pada tahun 2008 chef Sahnil hijrah ke kota Lviv, Ukraina untuk menjadi konsultan masakan Asia. Sayangnya misi mempopulerkan kuliner Indonesia di sana terhalang oleh visanya yang tak lagi bisa diperpanjang karena alasan tertentu dari pemerintahan setempat.
Setelah satu tahun di Ukraina ia pindah ke Warsawa, Polandia untuk bergabung pada restoran Indonesia pertama di sana bernama 'Galeria Bali Restaurant'. Tetapi sungguh disayangkan restoran ini terpaksa tutup pada 2013 akibat pembangunan metro bawah tanah tepat di sampingnya.
"Lalu saya pindah ke Amsterdam, Belanda bekerja di restoran teman di sana dan kita juga merencanakan membuka resto di sana, restoran INdonesia yang Original. Menu dan renovasinya sudah jadi," ujar chef Sahnil.
Tetapi takdir membawanya kembali ke Warsawa setelah ditawarkan menjadi Wok Master. Ia pun kembali ke Polandia dan masuk lagi ke dapur hotel untuk melanjutkan profesi seperti yang sebelumnya.
Chef Sahnil mengaku pernah menjadi chef pribadi presiden hingga duta besar di halaman berikutnya.
Simak Video "Kelezatan Roti Sisir Aneka Rasa Buatan MasterChef"
[Gambas:Video 20detik]