ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Video pendek Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani soal pemberian bantuan ke 20 pekerja migran Indonesia (PMI) beredar di media sosial. Dalam video itu, Benny mengatakan BP2MI akan memberikan bantuan sebesar Rp 1,5 miliar.
detikcom melihat video itu pada Jumat (6/9/2024). Terlihat Benny mengenakan kemeja berwarna putih dalam video tersebut. Ada juga bendera Merah Putih dan logo BP2MI.
Benny terlihat duduk dalam sebuah ruangan lengkap dengan meja kerja hingga laptop. Ruangan itu juga dilengkapi dengan patung Garuda Pancasila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerja migran Indonesia layak mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah dengan total Rp 1,5 miliar untuk 20 pekerja migran. Dikarenakan dialah penyumbang devisa terbesar untuk negara," demikian potongan ucapan Benny dalam video tersebut.
Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum mengatakan video itu hoax. Dia mengatakan akun Facebook pengunggah video itu, yakni 'Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia BP2MI', merupakan akun palsu.
"Jadi perlu kami tegaskan bahwa BP2MI tidak pernah memberikan sejumlah uang sebagaimana video yang beredar dan apabila masyarakat menemukan video atau informasi serupa, maka dipastikan bahwa hal tersebut adalah hoax," kata Hadi Wahyuningrum kepada wartawan dalam siaran pers BP2MI, Jumat (6/9).
Dia mengatakan video itu dibuat dengan teknologi deepfake atau artificial intelligence (AI). Dia mengatakan BP2MI juga telah melaporkan terkait video itu ke Polda Metro Jaya dan Kominfo RI.
"Terkait hal ini, kami dari BP2MI telah bersurat ke Kominfo dan melapor ke Polda Metro Jaya," ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima sebuah informasi. Salah satunya informasi terkait pemberian bantuan yang mengatasnamakan BP2MI.
BP2MI menyatakan video yang menampilkan Benny Rhamdani menjanjikan Rp 1,5 M ke PMI adalah hoax. Inilah tangkapan layar dari video hoax tersebut. (Foto: dok. BP2MI)
"Kami mengimbau kepada para pekerja migran Indonesia untuk berhati-hati terhadap informasi mencurigakan yang berisi penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan BP2MI. Informasi seputar pekerja migran Indonesia, hanya dapat diakses melalui akun resmi BP2MI," ujarnya.
(mib/dnu)