ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata meminta publik tak berekspektasi tinggi terhadap lembaganya di kondisi sekarang. Alexander mengatakan dia gagal sebagai pimpinan KPK.
"Secara pribadi saya sudah menyampaikan ketika di RDP (rapat dengar pendapat) di DPR Komisi III, saya bilang saya gagal sebagai pimpinan KPK," kata Alexander dalam diskusi publik 'Evaluasi Kinerja KPK 2024-2029' di Mangkuluhur ARTOTEL Suites, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).
Alexander menyampaikan terima kasih kepada pihak yang terus mendukung KPK. Meski demikian, dia meminta publik tidak berharap terlalu tinggi kepada KPK dalam kondisi sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga sampaikan di situ jangan berharap terlalu tinggi kepada KPK. Jadi teman-teman, jadi kalau, saya berterima kasih teman-teman mendukung mengoreksi KPK, tetapi kalau kalian, Bapak, Ibu, berharap terlalu tinggi kepada KPK dengan kondisi seperti sekarang akan kecewa," ujar Alexander.
Dia menjelaskan ada tiga lembaga yang menangani korupsi di Indonesia. Dia mengatakan kebijakan pemberantasan korupsi seharusnya fokus.
"Siapa pun pimpinannya, seindependen apa pun pimpinan. Kenapa? Ada tiga lembaga di sini yang melakukan penanganan perkara korupsi, kepolisian, kejaksaan, KPK. Berbeda sama sekali dengan kita lihat Hong Kong dan Singapura, mereka hanya satu lembaga," tutur Alex.
"Jadi lebih, kebijakan-kebijakan yang dilakukan lebih fokus, penanganan perkara korupsi itu juga bisa menyeluruh. Kalau kita sekarang nggak," tambahnya.
Dia menyebutkan ada kepentingan dalam perkara pengusutan kasus korupsi. Hal inilah yang mesti dicari solusinya ke depan.
"Karena kalau seperti itu ya mereka pasti akan lebih tunduk ke sana. Nah, ngapain saya tunduk kepada pimpinan. Wong, pimpinan saja nggak bisa mempromosikan atau menempatkan jabatan tertentu, kan seperti itu, jadi itu problem kita semua," ujarnya.
(dwr/haf)