ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Masa depan industri penerbangan Indonesia dinilai menjanjikan. Hal ini tidak lepas dari kondisi geografis RI yang berbentuk kepulauan, menjadikan transportasi udara menjadi salah satu sektor strategis.
Mengutip laman resmi Kemenko Marves RI, penerbangan di Indonesia saat ini sedang berada di jalur yang menanjak, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5% selama 5 tahun ke depan. Tren positif ini menunjukkan besarnya permintaan transportasi udara.
Sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia, maka kebutuhan terhadap transportasi udara di Indonesia memang cukup tinggi. Keberadaan transportasi udara ini untuk meningkatkan konektivitas antardaerah, sekaligus mengakselerasi pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, data International Transport Association 'meramal' Indonesia akan menjadi pasar penerbangan nomor 4 terbesar secara global pada tahun 2037. Dengan lokasi yang strategis, Indonesia juga menjadi pusat penerbangan masa depan bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.
Fakta ini tentu menghadirkan peluang bagi para pemangku kepentingan dalam industri penerbangan. Namun di sisi lain, negara membutuhkan tambahan 'pemain' agar bisa menangkap potensi besar tersebut.
"Kita wajib mendorong potensi besar ini, baik 2024 adalah upaya pemerintah Indonesia untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia kepada dunia internasional," ujar Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pemerintah Indonesia pun menggantungkan harapan pada Bali International Airshow 2024. Gelaran ini diharapkan bisa menjadi pintu untuk memantik masuknya investor baru yang dapat mendorong kemajuan industri penerbangan dalam negeri, dengan mengisi lubang keterbatasan pesawat yang beroperasi di langit Indonesia.
Diketahui, pemerintah Indonesia siap menjadi tuan rumah Bali International Airshow 2024. Agenda Bali Airshow sendiri mengangkat tema 'Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation', dan direncanakan digelar pada 18-21 September 2024 mendatang di General Aviation Terminal, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pameran ini menjadi ajang untuk menampilkan teknologi terbaru dalam sektor kedirgantaraan dan pertahanan udara. Puluhan pesawat canggih seperti F-35A Lightning II dan Airbus A400M akan dipamerkan.
Beragam perusahaan dunia dikabarkan ikut memeriahkan pameran kedirgantaraan itu. Sebut saja Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo (represented by Helitech Asia - distributor Asia-Pac), Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation, hingga Thales. Partisipasi perusahaan global tersebut, semakin membuka peluang kolaborasi dan inovasi.
Lewat Bali International Airshow 2024, pemerintah menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin sektor kedirgantaraan, baik di regional maupun global. Di samping itu, pemerintah juga berencana meluncurkan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels (SAF) alias Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan pada ajang Bali International Airshow 2024.
Sebagai informasi, Bali International Airshow 2024 pertama kali diselenggarakan kembali setelah sempat absen selama 28 tahun. Helatan itu sebelumnya digelar di Cengkareng pada 1996 silam. Acara ini dihosting oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, TNI Angkatan Udara, dan Kementerian Perhubungan. Serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, AirNav Indonesia, Otoritas Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, dan Angkasa Pura Airports. Adapun PT Pertamina (Persero) hadir sebagai sponsor utama.
Selain pameran, Bali International Airshow 2024 juga menyiapkan serangkaian acara pendukung sepanjang jam operasional mulai pukul 09.00-17.00 WITA. Pada tanggal 21 September pengunjung dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan hiburan, seperti kompetisi foto dan mengabadikan momen di booth foto interaktif.
Siap-siap juga untuk menyaksikan aksi Tim Aerobatik TNI AU, Jupiter Aerobatic Team (JAT), yang menampilkan pertunjukan udara yang memukau setiap hari. Penggemar penerbangan yang tertarik diajak untuk datang, dan merasakan pengalaman seru setelah hampir tiga dekade lamanya.
(anl/ega)