ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ibu Kota Nusantara (IKN) dirancang sebagai smart city yang menggunakan teknologi modern, termasuk sistem transportasi. Di ibu kota baru tersebut, rencananya ada dua moda transportasi dengan teknologi canggih.
Mengutip akun Instagram @kemenpanrb, dua moda transportasi tersebut, yakni trem otonom Nusantara atau kereta tanpa rel dan taksi terbang. Kereta tanpa rel ini merupakan gabungan dari sistem transportasi LRT dan bus otonom Kereta tersebut berhenti di 8 halte yang tersebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono mengatakan trem otonom masih dalam tahap uji coba. Uji coba itu menyangkut kelayakan dan sistem otomatis dari kereta itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kami bersama Kementerian Perhubungan sedang melakukan uji coba untuk kelayakan dan menguji sistem otomatis dari trem otonom ini," kata Tonny, dikutip dari akun Instagram @kemenpanrb, Jumat (23/8/2024).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba itu berlaku hingga Oktober 2024. Masyarakat dapat naik kereta tanpa rel secara gratis hingga Desember 2024.
"Besok dioperasikan untuk masyarakat, kita akan operasikan, katakanlah semacam uji dicoba sampai Oktober. Setelah itu dioperasikan lebih bebas kepada masyarakat. Ini akan berlaku gratis sampai Desember. Baru Desember nanti berbayar," kata Budi saat ditemui usai penurunan bendera di IKN, Sabtu (17/8/2024) lalu.
Selain kereta tanpa rel, ada juga taksi terbang atau advance air mobility (AAM). AAM ini merupakan bentuk baru mobilitas yang memanfaatkan ruang udara untuk mengurangi waktu perjalanan.
Berdasarkan catatan detikcom, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah melaksanakan uji coba penerbangan taksi terbang di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi bukti komitmen pengembangan teknologi transportasi masa depan.
"Pesawat tanpa awak ini berhasil melakukan penerbangan selama sekitar 10 menit dengan ketinggian 50 meter dan kecepatan 50 kilometer per jam," ujar Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohamed Ali Berawi dilansir Antara, Senin (29/7/2024) lalu.
(ara/ara)