ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini seputar potensi gempa megathrust di beberapa zona di Indonesia. Dan perlu diketahui, pembahasan ini bukanlah hal baru dan bukan pula bentuk peringatan dini.
"Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian," demikian keterangan dilansir BMKG.
BMKG kembali menyoroti pembahasan mengenai potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut akhir-akhir ini sebenarnya bukanlah hal baru. Hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, tetapi bukan berarti segera akan terjadi gempa dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali lagi, informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat," imbuh keterangan BMKG.
Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan zona megathrust dan di mana saja wilayah zona megathrust yang ada di Indonesia?
Pengertian Zona Megathrust
Mengutip dari BMKG, megathrust merupakan istilah yang menyebutkan zona subduksi lempeng yang sangat luas sekali dan memanjang. Zona megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai. Zona ini juga terbagi atas segmen-segmen yang aktif bergerak. Pada saat terjadi gerakan di segmen ini, maka akan memicu terjadinya guncangan atau gempa bumi.
Gempa bumi yang terjadi karena dipicu oleh pergerakan segmen-segmen yang terjadi di zona Megathrust disebut gempa bumi megathrust. Magnitudo (M) yang ditimbulkan oleh subduksi megathrust ini berkekuatan kurang dari 5, namun pada zona tersebut juga berpotensi membangkitkan gempa besar.
Penampakan potensi gempa bumi megathrust selatan dalam buku pusat study gempa nasional (PUSGEN) 2017. (Foto: Dok. Istimewa)
Secara istilah, zona megathrust merujuk pada jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal. Kata 'mega' berarti 'besar' dan 'thrust' berarti 'dorongan'. Zona megathrust mengacu pada sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.
Zona Megathrust di Indonesia
Zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif. Seperti mulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina hingga Subduksi Utara Papua.
Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. Mengutip dari 'Peta Sumber dan Bahaya Gempa' oleh Pusat Studi Gempa Nasional tahun 2017, berikut ini zona megathrust di Indonesia:
- Megathrust Aceh-Andaman (M 9,2)
- Megathrust Nias-Simeulue (M 8,9)
- Megathrust Batu (M 8,2)
- Megathrust Mentawai-Siberut (M 8,7)
- Megathrust Mentawai-Pagai (M 8,9)
- Megathrust Enggano (M 8,8)
- Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M 8,8)
- Megathrust Jawa Barat (M 8,8)
- Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M 8,9)
- Megathrust Bali (M 9,0)
- Megathrust NTB (M 8,9)
- Megathrust NTT (M 8,7)
- Megathrust Laut Banda Selatan (M 7,4)
- Megathrust Laut Banda Utara (M 7,9)
- Megathrust Utara Sulawesi (M 8,5)
- Megathrust Lempeng Laut Filipina (M 8,2).
(wia/jbr)