Water Cannon Disemprotkan ke Pendemo di Gerbang Belakang DPR

2 weeks ago 23
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Demonstrasi penolakan pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pilkada sempat memanas di gerbang belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus). Aparat kepolisian menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon ke arah pendemo.

Pantauan detikcom, Kamis (22/8/2024), pukul 17.33 WIB, aparat tampak memajukan barisan mereka ke arah pendemo. Sementara pendemo, yakni mahasiswa, bertahan di barisannya.

Terdengar suara benturan kayu dan lemparan botol ke arah barikade besi polisi. Massa berteriak saling memberikan komando kepada rekan-rekannya untuk bertahan di posisi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama, water cannon dilepas ke arah massa aksi. Massa terempas semprotan air dan mulai mundur dari posisi semula.

Di saat yang sama, aparat yang berada di barisan belakang mulai maju. Mereka terus mendorong barikade untuk memukul mundur massa.

Per pukul 17.59 WIB, barisan polisi masih bertahan di dekat Gerbang Pancasila. Terlihat sejumlah mahasiswa lain yang baru datang merapat ke barisan aksi di gerbang belakang DPR itu.

Sebelumnya, pukul 14.40 WIB, terlihat para pengunjuk rasa memadati jalan di depan Gerbang Pancasila yang terletak dekat lapangan tembak Senayan. Massa terlihat mengenakan almamater dan mengibarkan bendera Merah Putih.

Massa menyampaikan orasinya secara bergiliran. Tampak ada flare hijau yang dinyalakan massa aksi.

Polisi terlihat berjaga di sekitar gerbang. Ada juga water cannon yang disiapkan.

Sebagai informasi, demonstrasi ini dipicu Baleg DPR RI bersama pemerintah yang sepakat merevisi UU Pilkada setelah keluar putusan MK. Pasal-pasal yang disepakati dalam rapat Baleg DPR itu berbeda dengan putusan MK.

Ada sejumlah perubahan pasal dalam UU Pilkada. Baleg DPR sepakat usia calon kepala daerah dihitung saat pelantikan seperti putusan Mahkamah Agung terhadap PKPU, bukan saat penetapan seperti penegasan MK dalam putusan terhadap gugatan UU Pilkada.

Baleg DPR juga sepakat untuk membedakan syarat minimal bagi partai untuk mengusung calon kepala daerah, yakni antara partai dan kursi DPRD dan partai tanpa kursi DPRD. Hal ini berbeda dengan putusan MK yang menyamaratakan perhitungan suara partai tanpa memandang ada-tidaknya kursi di DPRD.

DPR pun menjadwalkan pengesahan revisi UU Pilkada menjadi UU hari ini. Namun rapat paripurna ditunda karena tidak memenuhi kuota forum.

(fca/aud)

Read Entire Article