ARTICLE AD BOX
Jakarta -
WAMI (Wahana Musik Indonesia) mengadakan edukasi soal hak cipta dan pentingnya mengurus royalti ke kampus-kampus. Lembaga non-profit yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan royalti musik di bawah naungan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) itu ingin meningkatkan kesadaran di kalangan pengguna musik tentang kewajiban membayar royalti kepada para komposer.
"WAMI pro aktif untuk memberikan edukasi khususnya para komposer muda untuk bisa sesegera mungkin mengurus hak cipta sejak karya diluncurkan," ujar Head of Corporate Communication WAMI Robert Mulyarahardja, dalam keterangan resmi, Sabtu (7/9/2024).
Robert mengungkapkan alasan menjadikan sebagai target WAMI. Hal itu dikarenakan ia ingin meningkatkan kesadaran generasi muda soal pentingnya hak cipta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak WAMI pun senang institusi pendidikan tinggi Indonesia merespons baik inisiatif edukasi hak cipta selama 3 tahun terakhir. Kegiatannya sendiri bertajuk WAMI Goes To Campus (WGTC).
"Di sini kita juga melihat bahwa adanya pengakuan dari institusi-institusi pendidikan tinggi ini tentang pentingnya hak cipta dan peran WAMI di dalam pengelolaannya," tuturnya.
Lebih lanjut, Robert mewanti-wanti bahwa semua karya musik harus diapresiasi. Hal itu sejalan dengan ekosistem musik di Tanah Air agar berjalan dan bertumbuh dengan baik.
"Karya itu harus kita anggap seperti anak kita sendiri. Tidak ada orang tua yang mau anaknya diperlakukan secara sembarangan, kan?" katanya.
Dalam WGTC, akan selalu ada para musisi maupun komposer yang berbagi cerita tentang royalti dari pengalaman kariernya. Yang teranyar Pepeng eks Naif hadir menyapa para mahasiswa.
Sang drummer menjelaskan mengurus hak cipta adalah hal yang sangat penting. Pria bernama asli Franki Indrasmoro Sumbodo itu mengingatkan para komposer muda apalagi yang masih kuliah jangan menunggu sebuah karya viral dulu baru mengurus royalti.
"Sejak awal perilisan (lagu), di situlah letak pentingnya untuk memperhatikan kepengurusan royalti," ujarnya.
Pepeng blak-blakan waktu berkarier bersama Naif sempat menemui kesulitan dalam mengurus royalti. Dari masa lalunya itu, ia mau para komposer muda bisa sadar pentingnya mempelajari hak cipta sedini mungkin.
"Jadi bagi musisi muda, sudah saatnya untuk lebih paham tentang hak mereka sebagai musisi, baik itu sebagai pencipta lagu maupun sebagai penampil. Buka wawasan dalam hal hak-hak dan kewajiban sebagai seniman musik," pungkasnya.
(mau/ass)