ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tom Lembong ikut aksi tolak Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI. Tom Lembong mengaku tak mewakili pihak Anies Baswedan, Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo.
"Selamat siang teman-teman, terima kasih sedalam-dalamnya kepada kita semua. Saya di sini saat ini berdiri sendiri mewakili diri saya sendiri. Saya tidak berdiri di sini mewakili 01, saya tidak mewakili 02, saya tidak mewakili 03. Tapi berada di depan demi istri dan anak saya, keluarga saya," kata Tom di atas mobil brigade, Kamis (22/8/2024).
Tom Lembong mengatakan kehadirannya demi kepentingan keluarganya. Dia menyebut Indonesia tengah berada di persimpangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya dan kita semua berdiri di sini hari ini karena almarhum ayah saya, almarhum paman saya, almarhum ibunya bapak, ibunya ibu, orang tua kita semua, berdiri di tempat yang sama, pada saat yang sama 79 tahun yang lalu dan di momen-momen kritis," katanya
"Jadi ibu bapak ini momen historis, kritis, kita di sebuah persimpangan negara kita di persimpangan, kita menentukan masa depan bukan hanya untuk kita tapi anak cucu dan generasi berikutnya," tambahnya.
Kemudian, dia mengatakan demokrasi di Indonesia sedang diruntuhkan. Dia juga berbicara kebebasan akan menghilang.
"Kita tidak punya obsesi yang romantis atau idealisme yang berlebihan. Termasuk mengenai demokrasi. Tapi percaya saya lah, saya peneliti sejarah, saya selalu bicara atas dasar fakta dan data," ujarnya.
"Sejarah menunjukkan, begitu demokrasi diruntuhkan, begitu lembaga-lembaga negara wibawanya dihilangkan, itu adalah langkah-langkah menuju kemiskinan. Itu lama-lama menuju kesengsaraan. Pelan-pelan kebebasan akan hilang. Pelan-pelan peluang untuk berkarya akan hilang, peluang untuk melayani Allah SWT pelan-pelan akan hilang. Percaya itu adalah bukti dari sejarah," katanya.
(azh/idn)