ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell memberikan sinyal kuat untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Namun, belum dipastikan kapan hal itu akan dilakukan.
"Waktunya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan (suku bunga). Dengan suku bunga kebijakannya saat ini dalam kisaran 5,25-5,50%, The Fed memiliki ruang yang cukup untuk mengurangi biaya pinjaman guna melindungi ekonomi," kata Powell dikutip dari Reuters, Sabtu (24/8/2024).
Saat ini, inflasi Amerika Serikat (AS) diklaim telah terkendali setelah melonjak saat pandemi COVID-19. Namun, saat ini The Fed ingin fokus memperbaiki perekonomian khususnya pada kondisi lapangan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat," ujarnya.
Tingkat pengangguran diketahui naik cepat menjadi 4,3%. Melihat itu, Powell akan melakukan segala hal untuk memperbaiki pasar tenaga kerja.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat saat kami membuat kemajuan lebih lanjut menuju stabilitas harga," jelasnya.
Analis dan pasar keuangan telah secara luas memperkirakan The Fed memangkas suku bunga pertamanya pada 17-18 September. Sebagian besar analis telah memperkirakan The Fed memulai pelonggaran kebijakannya dengan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Setelah pernyataan Powell itu, pasar juga memperkirakan suku bunga The Fed dipangkas dalam kisaran 3,00-3,25% pada akhir 2025.
Tak hanya itu, respons investor juga baik setelah pernyataan itu. Saham AS melonjak setelah pernyataan Powell dirilis, dengan indeks acuan S&P 500 (SPX), naik sekitar 1% dan mendekati rekor tertinggi.
(ada/ara)