Tak Hanya Tinggalkan Lukisan, Raden Saleh Juga Wariskan Masjid Tua di Cikini

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Masjid Jami Al Ma'mur di Cikini, Jakarta Pusat dibangun sejak 1930. Masjid bersejarah itu merupakan Peninggalan Raden Saleh.

Masjid Jami Al Ma'mur yang berada di pinggiran kali Ciliwung. Bangunan masjid yang dibangun pada tahun 1930 ini merupakan sebuah surau kecil di dekat kediamannya, di Cikini.

Surau itu dibangun pada 1890 kemudian pindah ke area sekarang yang kemudian menjadi cikal bakal Masjid Cikini Al Ma'mur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berkunjung ke masjid ini, Sabtu (21/9/2024), detikTravel berkesempatan bertemu dengan Ketua DKM Masjid Cikini Al Ma'mur, H. Syahlani. Ia menceritakan bagaimana masjid tua bersejarah itu bisa eksis hingga saat ini.

Masjid Jami Al Ma'mur, Jakarta PusatMenara Masjid Jami Al Ma'mur, Jakarta Pusat masuk dalam daftar cagar budaya. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Dengan sejarahnya yang panjang, masjid itu pernah digunakan oleh tokoh-tokoh sejarah Indonesia sebagai tempat rapat. Di antaranya Jenderal A.H Nasution, KH. Agus Salim dan H.O.S Tjokroaminoto.

"Pahlawan-pahlawan nasional tuh sholatnya di sini contohnya kaya Jenderal Nasution, H.O.S Tjokroaminoto sampai rapat juga di sini. Rapat untuk mengusir penjajah di masjid ini rapatnya," kata Syahlani dalam perbincangan dengan detikTravel.

Masjid itu dibangun selama dua tahun sejak 1930.

Bangunan asli Masjid Cikini Al Ma'mur itu memiliki luas sekitar 1.220 meter persegi. Syahlani menerangkan masjid itu dibangun dari tiga material.

Masjid Jami Al Ma'mur, Jakarta PusatFoto bangunan awal Masjid Jami Al Ma'mur, Jakarta Pusat (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

"Ini kalau mau dilihat dari (material) bangunannya ini terdiri dari pasir, kapur sama batu (bata) merah yang ditumbuk," ujar Syahlani.

Masjid itu telah ditetapkan cagar budaya. Sejak berdiri hingga sekarang, masjid tersebut melewati berbagai rekonstruksi untuk memperkuat bangunan, seperti pemasangan kayu merbau yang dikirim langsung dari Tanah Papua.

Keistimewaan lain adalah menara masjid. Menara itu juga masuk sebagai cagar budaya. Menara Masjid Al Ma'mur ini kata Syahlani dulu digunakan oleh muadzin untuk mengumandangkan adzan.

"Jadi misalkan dulu Dzuhur jam 12.00 WIB tepat, nah jam 12.00 kurang 5 menit muadzin naik ke atas. Adzannya di atas itu pakai corong, dulu belum ada mic," kata dia.

Masjid itu berdiri di atas tanah yang diwakafkan Raden Saleh untuk dipergunakan membangun masjid oleh warga sekitar.

"Diwakafkan untuk masyarakat di sini, diwakafkan di sini dan dibuat Masjid Cikini Al Ma'mur ini," kata Syahlani.

Hingga kini Masjid Cikini Al Ma'mur yang terletak di Jalan Raden Saleh Raya No. 30 A ini telah melakukan pemugaran lahan dan membesar masjid, karena semakin banyaknya jamaah yang beribadah di masjid ini.

Kendati mengalami beberapa kali rekonstruksi dan pemugaran, bangunan awal masjid tidak diubah. Beberapa keaslian bangunan masih dipertahankan seperti mimbar, 10 jendela dan tujuh pintu hingga lantai masjid.


(fem/fem)

Read Entire Article