ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang driver ojek online (ojol) berinisial AL (20) menjadi korban penipuan orderan fiktif. Usai terkena orderan fiktif, AL malah kena tagihan pinjaman online (pinjol) hingga Rp 10 juta.
AL menceritakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (21/8) pukul 03.00 WIB. Awalnya ia mendapat orderan fiktif untuk mengantar makanan dengan total Rp 197.000.
"Awalnya saya sedang narik shoope food untuk mengantar makanan, dalam makanan itu totalnya sekitar Rp 197.000 yang dibayar melalui tunai. Tiba saat di lokasi antar ternyata nggak orang, sepi," kata AL saat dihubungi detikcom, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AL terus mencari pemesan orderan tersebut namun tidak kunjung menemukan. Dia kemudian ditelepon oleh nomor yang tidak dikenal. Penelpon itu mengaku sebagai admin e-commerce.
"Saya terus mencari orangnya sampai ada tetangganya bilang bahwa rumah ini sudah kosong nggak orang dan rumah ini juga sedang dijual. Tiba-tiba saya ditelpon dari nomer yang tidak jelas yang mengaku pihak sho***," jelasnya.
AL mengatakan pelaku mengaku mengetahui data dirinya. Dia lalu diiming-imingi pelaku agar tidak mendapat oderan fiktif lagi. Namun, syaratnya, ia harus mengosongkan limit e-commerce senilai Rp 10 juta.
"Pelaku tersebut tahu tentang data diri saya. Saya baru saja daftar akun shoope food dan baru narik hari ini juga. Awalnya dia nelpon mengiming-imingi saya agar tidak akan mendapatkan orderan fiktif lagi," jelasnya.
"Dan dia juga bilang bahwa utang akun saya akan dilunaskan semuanya di akun shop** pay dengan cara mengkosongkan limit akun shop** saya sebesar Rp 10 juta," tambahnya.
Pelaku pun mengintruksikan AL untuk mendownload dua akun e-commerce. AL mengaku seperti terhipnotis oleh pelaku. Ia juga kena tagihan Rp 500 ribu dari akun e-commerce lainnya.
"Lalu dia menyuruh untuk mendownload aplikasi kredi** dan akula**, dia menipu di akun kredivo saya sebesar Rp 500 ribu rupiah. Kena tagihan sekitar Rp 10 juta. Cuman saya kayak kena hipnotis aja pas nyampe rumah baru sadar," tuturnya.
AL mengatakan dirinya mendapatkan tagihan Rp 500 ribu dan Rp 9,5 juta dari 2 akun yang berbeda dengan total Rp 10 juta. Padahal, saat itu ia baru kerja mengirimkan orderan sebanyak 2 kali.
"(Total) Rp 10 juta. Kredi** 500, Spaylater Rp 9,5 juta. Iya dia kayak kasih arahan (pas menipu). Mana baru banget daftar shopee food. Baru banget narik sehari baru dapet 2 orderan. Malamnya begitu kena apes," tuturnya.
Dia mengatakan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Depok. Ia berharap polisi bisa menangkap pelaku.
"(Sudah lapor) ke Polres Depok. Cuman nggak tau nih saya juga pusing hehe. Saya juga udah ikhlas," tutupnya.
(ygs/ygs)