ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) melempar kritik terhadap Mendikbudristek Nadiem Makarim yang disebutnya jarang blusukan ke daerah dan jarang ngantor. Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, mengaku DPR pernah mengingatkan Nadiem untuk sering berkunjung ke daerah.
"Memang aspek ini pernah juga di DPR kami menyampaikan agar Nadiem sebagai menteri lebih sering berkunjung ke daerah, ke sekolah-sekolah, kampus-kampus, untuk melihat, mendengar dan mengalami langsung kesulitan dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh guru, siswa dan miskinnya sarana prasarana pendidikan kita," kata Andreas kepada wartawan, Minggu (8/9/2024).
Andreas mengakui kritikan dari JK itu ada benarnya. Dia berharap di kabinet presiden dan wakil presiden terpilih nanti, ada menteri yang bisa melanjutkan hal-hal baik dan memperbaiki yang kurang dilakukan oleh Nadiem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menyangkal kalau aspek kritik dari pak JK ini tidak beralasan. Ada benarnya, tetapi dengan berakhirnya kabinet pemerintahan ini, semoga ke depan kita bangsa ini mempunyai menteri yang bisa melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh Nadiem Makarim dan memperbaiki dan meningkatkan yang belum dan kurang dilakukan oleh Nadiem," ujarnya.
Andreas menerangkan Nadiem Makarim memang Mendikbudristek yang tidak berlatar dari dunia pendidikan. Akan tetapi, menurutnya, Nadiem telah membuat kemajuan pesat terutama menyangkut kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pendidikan vokasi.
"Nadiem Makarim memang Mendikbudristek yang tidak berlatar dari dunia pendidikan, namun ada beberapa aspek yang menurut saya secara konseptual baik dilakukannya terutama menyangkut kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka," ujarnya.
"Juga menyangkut pendidikan vokasi, di masa menteri Nadiem pendidikan vokasi mengalami kemajuan yang lumayan pesat, tinggal perlu diperbanyak sebarannya dan ditingkatkan kualitasnya," imbuhnya.
Andreas juga mengatakan status guru honorer juga mengalami perbaikan secara bertahap di era Nadiem. Dia menilai Nadiem menerima dan mendengar kritik dari DPR khususnya Komisi X dan pemerhati pendidikan.
"Perbaikan status guru-guru honorer juga meskipun dengan susah payah tetapi secara bertahap mengalami perbaikan, termasuk juga perhatian terhadap beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa mendapat porsi perhatian yang baik," katanya.
"Nadiem pun meskipun kelihatan agak kesal, tetapi dia seorang yang mau mendengar kritik dari DPR khususnya Komisi X dan pemerhati pendidikan," tambahnya.
Kritik JK
JK sebelumnya menyentil kinerja Nadiem Makarim. JK menyebut Nadiem jarang mengecek permasalahan ke daerah-daerah dan jarang ke kantor.
JK mulanya mengulas tokoh-tokoh pendidikan yang menjabat Kementerian Pendidikan RI. JK menyebutkan tokoh-tokoh itu memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan. Dia juga mengulas menteri pendidikan terakhir sebelum Nadiem, Anies Baswedan.
JK lalu menyinggung kinerja Nadiem selama menjabat di Kemendikbudristek. Menurutnya, Nadiem tidak memiliki pengalaman di bidang pendidikan.
"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujarnya.
(whn/gbr)