ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pria berinisial AM (25) menjadi korban perampokan sekelompok orang di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban dirampok setelah dituduh membeli tramadol.
Dalam postingan video yang diunggah di akun Instagram @kasubditjatanraspmj, korban berinisial AM menjelaskan awal mula dia dirampok. Perampokan itu terjadi pada Kamis (15/8/2024) malam.
"Saya pulang kerja dianterin temen saya kan seperti biasa naik moyor turun di samping Stasiun Tanah Abang," kata AM dalam video diunggah akun Instagram @kasubditjatanraspmj, dilihat detikcom, Selasa (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah temannya pergi, AM tiba-tiba dirangkul oleh para pelaku. Para pelaku berjumlah sekitar 6 orang kemudian mengerumuninya.
"Saya tiba-tiba langsung dirangkul sama mereka, itu kejadian secara tiba-tiba langsung mereka ngerumunin saya 5 atau 6 orang lebih," jelasnya.
AM kemudian dipukuli oleh para pelaku hingga kepalanya diinjak-injak. Para pelaku lalu menuduhnya membeli tramadol dan menggeledah tasnya.
"Tiba-tiba saya dipukulin, terus dibilangnya 'lu habis beli tramadol ya?'. Pas mereka geledah tas saya nggak nemu apa-apa, nemu handphone saya saja sama dompet, jadilah mereka ambil handphone sama dompet saya," katanya.
Korban Dipukuli
AM, yang bekerja sebagai kuli panggul di perusahaan ekspedisi, menjelaskan, pada Kamis (15/8) malam, dia baru pulang kerja. Dia diantar oleh temannya sampai jarak 10 meter dari Stasiun Tanah Abang.
"Saya tiba-tiba saja saya pas turun dari motor, langsung dipukulin sama mereka, digeledah tas saya semua, diambil handphone saya, dompet. Dompetnya dipulangin, cuma posisinya kosong, nggak ada apa-apa. KTP sama STNK nggak ada. Dipulangkan pas itu juga," kata AM di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/8).
AM datang ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Dia telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.
Kembali ke kejadian AM saat dirampok, dia sempat berteriak meminta tolong. Ada beberapa orang di sana, tapi menurutnya, seakan-akan tak mengacuhkan teriakannya.
"Saya teriak-teriak minta tolong, lagi rame itu lokasi, jam pulang kerja, jam 7. Posisi keamanan di sana kan ada satpam stasiun, satpam halte juga di sana. Saya teriak-teriak minta tolong nggak ada yang respons. Mereka cuek, pura-pura nggak lihat semua," jelasnya.
Peristiwa mencekam tersebut terjadi sekitar 30 menit. Korban sempat memohon kepada para pelaku untuk mengembalikan ponselnya, tapi korban justru dipukuli hingga diancam akan dibunuh.
"Setengah jam lamanya kejadian. Saya lamanya mohon-mohon minta HP saya balik, tapi malah dipukulin terus-terusan. Dipukul di bagian kepala, di bagian badan, semuanya, ditendang-tendang, banyaknya, diinjek sama mereka," kata dia.
"Ancaman sama mereka kalau saya nggak berhenti minta HP saya, saya akan dibunuh. Saya sudah diancam sama batu bata itu," imbuhnya.
Korban mengatakan saat itu dia justru diminta uang tebusan jika ingin ponselnya dikembalikan. Saat itu dia memberanikan diri untuk lari dan meminta bantuan kepada pamannya yang sudah berada di dalam Stasiun Tanah Abang.
Korban telah melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/4784/VIII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 15 Agustus 2024. Saat ini kasus tersebut tengah diselidiki Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Saksikan Live DetikSore:
(mei/dhn)