ARTICLE AD BOX
Pengunduran diri Kugler menjadi peluang bagi Trump untuk menunjuk sosok baru yang sejalan dengan keinginannya, yakni suku bunga Fed Fund Rate turun, tanpa haru menunggu hingga 2026.
Mengutip Bloomberg, Minggu (3/8), situasi ini juga bisa mempercepat proses pemilihan Ketua The Fed berikutnya, menggantikan Jerome Powell, yang masa jabatannya sebagai ketua berakhir pada Mei 2026.
“Bola sekarang ada di tangan Trump. Dia yang sejak lama mendesak agar The Fed diisi oleh orang-orang pilihannya. Sekarang dia punya kesempatan,” kata Derek Tang, ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics, Inc.
Pengunduran diri Kugler terjadi di tengah tekanan terbuka dari Gedung Putih terhadap The Fed. Trump berulang kali mengkritik Jerome Powell secara langsung di media sosial. Bahkan, pada Kamis lalu, ia menyebut Powell terlalu marah, bodoh, dan politik karena enggan menurunkan suku bunga.
Namun demikian, satu suara baru dinilai belum cukup untuk mengubah arah kebijakan bank sentral. Dalam rapat terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), mayoritas anggota memilih mempertahankan suku bunga. Hanya dua orang yang tidak setuju, keduanya merupakan pejabat yang ditunjuk Trump saat masa jabatannya terdahulu.
Peluang Menunjuk Ketua Baru
Trump juga disebut sudah memiliki kandidat sebagai pengganti Powell, yakni Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Kevin Hassett atau mantan Gubernur Fed, Kevin Warsh.
Masa jabatan Powell sebagai ketua memang berakhir Mei 2026, tapi ia tetap menjadi Dewan Gubernur Fed hingga 2028. Selama Powell tidak mengundurkan diri sepenuhnya, Trump tak akan mendapat lowongan tambahan di dewan sampai masa itu berakhir.
Untuk itu, Trump bisa saja menggunakan momen pengunduran diri Kugler dan menunjuk penggantinya yang kelak akan diangkat menjadi Ketua Fed.
“Implikasi utamanya adalah ini bisa jadi satu-satunya lowongan yang bisa dimanfaatkan Presiden Trump,” ujar Tobin Marcus, Kepala Kebijakan dan Politik AS di Wolfe Research.
“Kalau dia ingin ketua baru berasal dari luar dewan saat ini, kita akan segera lihat siapa orangnya,” imbuhnya.
Namun, tidak semua pihak yakin Trump akan segera mengambil keputusan. “Kalau Trump sudah tahu siapa yang ingin dia jadikan ketua, tidak ada alasan untuk menunda,” kata Adam Posen, Presiden Peterson Institute for International Economics.
“Tapi ini bukan situasi yang memaksa. Dulu pun dewan sering berjalan dengan jumlah anggota kurang dari tujuh, dan pemerintah tampaknya tidak terlalu mempersoalkan kekosongan posisi penting,” tambahnya.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Trump telah menetapkan pilihannya. Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat meliputi Kevin Hassett, Kevin Warsh, ...