ARTICLE AD BOX
Buleleng -
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XV Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengecek penemuan sarkofagus di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Diperkirakan sarkofagus tersebut berasal dari zaman megalitikum di masa prasejarah.
"Ini tinggalan dari masa prasejarah, khususnya dari masa megalitikum yang lebih didominasi oleh hasil budaya manusia berupa batu-batu besar seperti teras berundak dan arca-arca leluhur," kata Staf BPK, Wayan Gede Yadnya, dilansir detikBali, Selasa (20/8/2024).
Menurutnya, sarkofagus yang ditemukan di Desa Mengening ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan sarkofagus yang pernah ditemukan di wilayah Selemadeg, Tabanan, dan Kabupaten Bangli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan umurnya barangkali merupakan dari zaman prasejarah akhir. Tradisi megalitik yang berlanjut menjelang Bali memasuki masa sejarahnya sebab dari identifikasi ciri-cirinya temuannya itu lebih muda, lebih sederhana, tidak seperti tipe-tipe yang lama," katanya.
Sarkofagus itu ditemukan di area Pura Kembulan, Desa Adat Tegal, Desa Mengening, Buleleng, saat dilakukan proses pembangunan penyengker atau tembok penahan pada Minggu (18/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Kelian Desa Adat Tegal, Kadek Astawa Wijaya, mengatakan sarkofagus berbentuk peti kecil tersebut ditemukan oleh salah seorang warga saat sedang menggali tanah.
Sarkofagus itu berbahan batu paras dengan panjang kurang lebih 45 x 30 sentimeter. Ketika dibuka, di dalam sarkofagus terdapat kerangka dan gigi. Sekitar pukul 13.00 Wita, warga kembali menemukan kerangka dan guci yang ditutupi oleh dinding batu tidak jauh dari tempat penemuan pertama.
Simak selengkapnya di sini.
(jbr/whn)