ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mantan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Said Aqil Siradj bersyukur Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa terus melangkah hingga sekarang. Said menyebut, jika ada guncangan di PKB, anggap saja itu sebagai jamu yang dirasakan pahit tapi akhirnya menyehatkan.
Hal itu disampaikan Said Aqil dalam gelaran wayang kulit dengan lakon Pandawa Boyong yang dihadirkan PKB menjelang Muktamar VI di Bali. Said Aqil mulanya menyampaikan syukur lantaran masyarakat Indonesia bisa merasa aman hingga saat ini.
"Alhamdulillah di Indonesia tidak (perang saudara) ancaman, seperti itu. Ada keguncangan ketika pilpres, ada keguncangan ketika perpindahan dari Orde Baru ke orde reformasi. Tapi alhamdulillah, 6 bulan selesai," kata Said Aqil dalam sambutannya di halaman gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said merasa bersyukur PKB bisa lebih maju seperti sekarang. Ia menyebut, kalaupun ada guncangan, pasti akan bisa dilalui oleh PKB.
"Nah, harus kita syukuri pula, PKB Partai Kebangkitan Bangsa yang saya salah satu tim lima (pendirinya). Di tim lima itu yang hidup tinggal dua, Kiai Haji Ma'ruf Amin Wakil Presiden dan saya. Tinggal saya dan Kiai Maruf, sisa-sisa usialah, saya udah 72 tahun," kata Said Aqil.
Ia mengaku berbahagia lantaran PKB bisa terus melangkah seperti sekarang. Ia meyakini kesuksesan bakal diraih jika seseorang berada di jalan yang benar.
"Saya Ikut bergembira, bersyukur PKB sampai hari ini, bahkan lebih maju lagi, lebih mendapatkan kesuksesan. Insyaallah selama PKB berjalan di atas jalan yang benar, Allah tidak akan mensia-siakan orang berada di jalan yang benar," tambahnya.
Ia mengatakan Tuhan Yang Maha Esa selalu mengajak seseorang dalam perdamaian. Ia mendoakan PKB dapat melalui tantangan yang besar sekalipun.
"Allah selalu mengajak perdamaian, tidak mungkin Allah memerintahkan kita untuk gegeran. Kalau ada sedikit goncangan, anggap saja itu jamu; pahit tapi akan menyembuhkan, PKB semakin sehat kita bisa meraih kesuksesan," tutur Said.
"Kalau orang kerdil, ada program kecil saja dianggapnya besar putus asa, tapi kalau orang besar punya problem yang dihadapi sebesar apapun dianggap kecil. Kira-kira PKB menghadapi problem besar apa kecil ini? Insyaallah bagi kita yang besar, problem segede apapun kecil. Setuju?" ucapnya yang dibalas setuju oleh kader PKB di lokasi.
(dwr/taa)