ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Indonesia berniat untuk melakukan pertambangan litium di Zimbabwe, komoditas tersebut cukup strategis nilainya sebagai salah satu bahan baku baterai listrik. Keinginan ini sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateralnya dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi di sela Indonesia-Africa Forum 2024, Bali.
Jokowi mengungkapkan Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama dalam penambangan litium di Zimbabwe. Dia mengatakan sudah menugaskan secara khusus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk merampungkan penandatanganan nota kesepahaman soal proyek tersebut.
Indonesia sendiri memiliki strategi hilirisasi mineral dan bercita-cita menjadi hub hilirisasi baterai dan kendaraan listrik. Litium Zimbabwe rencananya bisa disulap jadi baterai listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mempercepat finalisasi nota kesepahaman terkait hal tersebut," ujar Jokowi dalam keterangan resminya, Senin (2/9/2024).
Terkait kerja sama ekonomi dengan Zimbabwe, Jokowi menekankan pentingnya perjanjian perdagangan preferensial (preferential trade agreement/PFA) untuk memperkuat sektor perdagangan antara Indonesia dan Zimbabwe.
"Indonesia juga ingin bekerjasama di bidang farmasi. Dukungan Pemerintah Zimbabwe sangat dihargai," ujar Jokowi.
Sedangkan terkait kerja sama pembangunan, Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan Zimbabwe melalui program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut melalui mekanisme Indonesia Aid.
Jokowi juga menyatakan Indonesia menawarkan bantuan untuk ikut berbagi pengalaman pada proyek e-procurement atau pembelian barang dan jasa digital di Zimbabwe. Indonesia sendiri sudah berpengalaman dengan menelurkan portal e-Katalog yang dikelola LKPP.
"Pengembangan e-procurement di Zimbabwe bisa berpotensi menjadi salah satu proyek strategis kita. Saya meminta dukungan Yang Mulia terkait hal ini," tutur Jokowi.
(hal/das)