ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tren aneh terbang tanpa hiburan tengah dilakukan banyak orang. Artis hingga olahragawan tertantang dengan tren yang disebut raw dogging.
Melansir Nypost, Selasa (13/8/2024), tren aneh itu mengharuskan penumpang pesawat untuk bertahan dalam penerbangan jarak jauh tanpa ada hal lain yang membuat mereka sibuk. Penumpang mesti memaksakan dan menikmati kebosanan dalam penerbangan.
Sebagian besar yang mengikuti tren itu adalah pria. Bukan perjalanan singkat, melainkan perjalanan jauh. Semakin jauh, semakin prestise. Karenanya, banyak mereka bahkan menghabiskan waktu 6-7 jam terbang tanpa hiburan ataupun tidur. Itu mereka lakukan untuk menunjukkan kedisiplinan fisik dan stamina mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru saja menjalani penerbangan selama 7 jam (rekor pribadi baru)," kata Wudini, DJ asal Inggris, di TikTok.
"Tidak ada headphone, tidak ada film, tidak ada air, tidak ada apa-apa. Luar biasa. Kekuatan pikiran saya tidak mengenal batas," dia menambahkan.
Sementara pengguna Damon Bailey, melakukan raw dogging dengan ekstrim. Ia terbang lebih dari 13 jam penerbangan antara Shanghai dan Dallas tanpa hiburan apa pun.
"Ini cukup sulit, sejujurnya," ucap pria berusia 34 tahun dari Miami, Florida, kepada BBC News.
Bahkan, tantangan itu juga diikuti mega bintang sepak bola, Erling Haaland. Pemain Manchester City itu membanggakan raw dogging dalam tujuh jam perjalanan.
"Baru saja melakukan raw dogged dalam tujuh jam penerbangan," tulisnya.
"Tidak menggunakan telepon, tidak tidur, tidak minum, dan tidak makan, mudah," dia menambahkan.
Para pendukung raw dogging berpendapat bahwa tren itu terinspirasi karakter Idris Elba, Sam Nelson dalam serial Apple TV+ "Hijaacked". Karakter itu bertahan dalam penerbangan selama hampir delapan jam dari Dubai ke London tanpa fasilitas setelah penjahat menjarah pesawatnya.
Sementara itu, para pengkritik tren tersebut mengatakan bahwa itu tren psikopat. Di samping itu, sejumlah ahli telah memperingatkan bahwa bahayanya kurang tidur, kurang makan, dan kurang minum dalam pesawat. Itu karena pesawat memiliki suhu udara yang kering dan dapat menyebabkan dehidrasi di dalam dan luar.
Menurut para ahli perjalanan, tidak ada gunanya pelancong tidak makan atau tidak tidur jika tubuh membutuhkannya.
Namun, ada juga sisi positif dari tren perjalanan yang layaknya bertapa di udara tersebut. Psikolog bisnis Danielle Haig kepada BBC menyatakan bahwa hal itu dapat memberikan kesempatan untuk menyegarkan mental dan mendapatkan perspektif baru.
"Kerinduan kolektif terhadap keseimbangan ketika orang-orang berusaha untuk mendapatkan kembali ruang mental mereka dan memupuk hubungan yang lebih dalam dengan diri mereka sendiri," ujar Haig yang percaya bahwa kegiatan menyendiri itu positif.
Senada dengan itu, pakar psikologi Sandi Mann yang menulis "The Science of Boredom" berpendapat bahwa waktu yang lama dalam keheningan dapat menjadi hal yang baik untuk kita yang terbiasa menghabiskan waktu menatap layar.
"Kita perlu mengurangi kebutuhan kita akan hal baru dan stimulasi serta dopamin yang meletup-letup, dan mengambil waktu untuk bernapas dan menatap awan. Secara harfiah, jika anda sedang dalam penerbangan," kata Mann kepada BBC.
(wkn/fem)