ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ratusan akun Google Bisnis hotel maupun penginapan diretas dan diubah nomor teleponnya. Google Indonesia merespons dan tengah memperbaiki.
Peretasan menimpa sekitar 369 hotel di Indonesia dan diketahui pada Minggu (11/8). Google Indonesia pun memberikan tanggapannya di X (dulu Twitter).
Mereka berujar persoalan itu dapat terjadi karena masalah teknis dan berdampak pada perubahan informasi sejumlah profil bisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memahami adanya isu terkait informasi pada Profil Bisnis. Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis," kata manajemen Google dikutip dari akun X @googleindonesia, Selasa (13/8/2024).
Google mengklaim telah melakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan informasi oleh pihak tidak bertanggungjawab di akun Google Bisnis. Di samping itu, pihaknya juga tengah memulihkan informasi secara akurat.
"Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan," tambahnya.
Awalnya, kabar terkait peretasan akun Google Bisnis berawal dari laporan badan pimpinan daerah (BPD) PHRI Sumatera Barat. Lalu pihaknya langsung mengecek akun Google Bisnis hotel masing-masing.
Kemudian, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan peretasan akun Google Bisnis yang menimpa banyak hotel dalam negeri. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani pun mengatakan platform akun Google Bisnis memang dapat diakses oleh umum ketika akun tersebut belum terverifikasi.
Peretasan dilakukan dengan mengganti nomor telepon hingga nomor rekening. Nantinya, saat korban menghubungi nomor telepon palsu, penipu akan menawarkan harga kamar hotel yang jauh lebih murah.
"Nah kalau orang yang membuka di Google Business pasti dia mencari nomor telepon. Dalam komunikasi itu si pihak yang tidak bertanggung jawab ini memberikan harga itu murah. Lebih murah daripada room rate resmi. Nah ini kan masyarakat biasanya tertarik, wah ini harganya murah, ambil disitu," katanya dalam acara Konferensi Pers, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (12/8/2024), dikutip dari detikFinance.
Sejauh ini, pihaknya sudah menerima laporan sekitar 369 hotel di Indonesia. Sebagian besar terjadi di kota-kota besar, seperti Semarang, Solo, Surabaya, Jakarta, hingga Bandung.
156 hotel yang terkena peretasan tersebut berada di Jawa Tengah. Kemudian sebanyak 60 hotel di Sumatera Barat, 92 hotel di Jawa Timur, dan 18 hotel di Sulawesi Tengah, 35 hotel di Bandung, dan di Lampung sebanyak 8 hotel.
(wkn/wkn)