ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Qumicon Indonesia, produsen peralatan keselamatan lalu lintas asal Indonesia, turut meramaikan meramaikan gelaran Hub Expo di Hub Space 2024. Pertama kalinya hadir di Hub Space, PT Qumicon Indonesia memamerkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) hingga lampu penerangan jalan umum (PJU) berteknologi terkini produksi Indonesia.
"PT Qumicon Indonesia itu berdiri di Yogyakarta tahun 1989, sudah 35 tahun lebih (berdiri). Kita berdiri di Jogja sebagai core bisnisnya adalah untuk pembuatan traffic light atau biasa disebut APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas). Kita merambah masuk ke sisi penerangan jalan juga dan alat keselamatan lainnya. Dan lokasi research development, kantor utama, fabrikasi bahkan untuk industri lainnya ada di Jogja, jadi kita murni lokal dari Jogja," Direktur PT. Qumicon Indonesia Raja Reza kepada detikcom di acara Hub Space 2024.
Raja menambahkan, seluruh produk Qumicon juga telah memiliki nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mencapai 50 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah TKDN di atas 50%, jadi membuktikan pabrik kita di Indonesia, buatan orang Indonesia, dan juga kita asli Indonesia juga. Pekerja kita murni lokal. Kita semua tenaga kerja, ada 120 orang di Jogja," ucapnya.
Meski hampir seluruh komponen berasal dari dalam negeri, hal ini tak lantas membuat kualitas produk Qumicon kalah dengan produk luar negeri. Bahkan, Raja mengungkapkan saat ini produk-produk Qumicon telah menggunakan teknologi terkini.
PT Qumicon Indonesia di Hub Space Foto: detikcom/Inkana Izatifiqa R Putri
Adapun saat ini produk APILL milik Qumicon telah menggunakan ITS (Intelligent Transport System). Selain itu, alat penerangan jalan telah menerapkan green energy yang ramah lingkungan. Raja mengungkapkan penerapan teknologi ini tentunya sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya untuk menciptakan produk tepat guna.
"Kami mengucapkan terima kasih sudah diberikan kesempatan untuk bisa menampilkan produk kami. Kami juga bangga karena sesuai dengan tujuan-tujuan dari tadi yang disampaikan Pak Wapres dan Menteri Perhubungan bahwa kita harus menggunakan energi yang efisien, yang tepat guna dan juga selain itu adalah aspek ekonominya," ucapnya.
"Kalau kita menggunakan produk impor atau produk dari luar negeri, bagaimana kita bisa menghidupkan ekonomi lokal? Jadi kami di sini hadir sebagai solusi dan juga memperlihatkan bahwa kita itu menghidupkan ekonomi Indonesia juga karena kita memiliki tenaga kerja 120 orang lebih dari Jogja," pungkasnya.
(ncm/ncm)