ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyatakan Indonesia sedang mengebut pengembangan solar ramah lingkungan. Hal tersebut diyakini Prabowo dapat membuat Indonesia hemat impor hingga Rp 300 triliun lebih.
Prabowo menyatakan Indonesia sedang mengebut pengembangan biodiesel, campuran solar dengan sawit B50. Artinya, kandungan minyak kelapa sawit dalam bahan bakar tersebut bisa mencapai 50%.
Dia mengatakan targetnya B50 bisa disalurkan di seluruh Indonesia paling cepat akhir tahun ini, atau paling lambat tahun depan. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan impor minyak untuk membuat solar, ujungnya Prabowo menilai Indonesia bisa hemat US$ 20 miliar atau sekitar Rp 309,7 triliun untuk impor minyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebentar lagi tak perlu impor solar lagi, solar kita akan datang dari yang namanya kelapa sawit, namanya biodiesel. Sekarang kan B35, kita akan percepat jadi B40, B50 minimal. Dengan capai B50, biodiesel 50% dari kelapa sawit, begitu capai itu Insyaallah akhir tahun ini atau awal tahun depan, kita akan hemat US$ 20 miliar," ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam Penutupan Kongres PAN 2024, dikutip Minggu (25/8/2024).
Purnawirawan TNI itu bilang tanpa impor minyak, artinya uang sebanyak Rp 309 triliun yang tadi bisa berputar menggerakkan ekonomi tanah air.
"Satu tahun uang kita tak perlu dikirim ke luar negeri lagi. Rp 300 triliun lebih kekayaan Indonesia akan beredar di Indonesia," sebut Prabowo.
Bukan cuma solar, Prabowo juga bilang dia mendapatkan laporan dari ahli-ahli di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyebutkan Indonesia sebentar lagi juga bisa melakukan produksi bensin dari kelapa sawit.
"Para profesor ITB juga melaporkan kepada saya bahwa kita juga bisa sebentar lagi hasilkan bensin dari kelapa sawit," pungkas Prabowo.
(kil/kil)