ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang digeber pembangunannya selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini setidaknya ada tiga mega proyek jalan tol yang akan dititipkan ke pemerintahan yang akan datang, di bawah Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan tol tersebut antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ), hingga Tol Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Yang prioritas kemarin Trans Sumatra menuntaskan, terus Lintas Utara Jawa, terus Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi, terus sirip-siripnya di Sumatra, termasuk Tol IKN. Jadi tiga itu, Trans Jawa, Trans Sumatra, sama IKN," kata Endra, ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Kementerian PUPR telah membuat masterplan alias rencana induk pembangunan jalan tol baru untuk periode pemerintahan berikutnya. Panjang jalan tersebut mencapai 2.300 km dalam lima tahun mendatang. Jumlah itu mendekati total panjang 2.700 km jalan tol yang dibangun dalam 10 tahun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Sekarang belum ada di list (daftar jalan tol) PSN yang 2.300 belum. Itu betul-betul proyek tol baru," imbuhnya.
Dapat Warisan 7 Proyek Bendungan
Selain jalan tol, pembangunan bendungan juga akan digeber pada masa pemerintahan mendatang. Setidaknya akan ada 7 proyek bendungan yang dititipkan ke pemerintahan berikutnya. Endra menjelaskan, proyek itu sudah mulai pembangunannya, namun terjadwal rampung pada awal 2025.
"Bendungan dari 61 (yang rampung di era Jokowi), ada 7 yang bakal meluncur selesainya di awal 2025. (Di pemerintahan berikutnya) selesainya, tapi kan udah kita mulai," kata dia.
Kementerian PUPR juga telah mengusulkan pembangunan sebanyak 17 bendungan baru di era pemerintahan baru. Jumlah tersebut masuk ke dalam komitmen Prabowo untuk pembangunan 50 bendungan baru sepanjang masa jabatannya kelak.
"Sudah ada 17 yang kita mulai masuk dalam programnya pemerintah baru. Nanti selesainya mudah-mudahan di eranya kelihatan," tutupnya.
(shc/das)