ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa intel harus digunakan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk ngintelin lawan politik. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai pernyataan Prabowo itu akan membawa kemajuan apabila diterapkan.
"Pernyataan-pernyataan luar biasa yang bila dilaksanakan akan membawa kemajuan keadaban dan peradaban bangsa!" kata Hendrawan kepada wartawan, Minggu (25/8/2024).
Ditanya lebih jauh apakah saat ini intel digunakan untuk ngintelin lawan politik, Hendrawan pun mengungkit pernyataan Jokowi soal informasi intelijen soal partai politik yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu tersirat dari pernyataan Pak Jokowi, yang katanya mendapat banyak info dari intelijen, sehingga tahu apa yang terjadi di parpol, ormas, birokrasi dan lain-lain," jelasnya.
Mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendapatkan info dari intelijen mengenai parpol itu disampaikan pada rapat kerja relawan pada September 2023 lalu. Hendrawan menilai sudah ada indikasinya penggunaan data intelijen untuk politik digunakan sebelumnya.
"Kesan kita demikian (indikasi data intelijen digunakan untuk politik). Tak ada asap tanpa api. Tak ada hujan tanpa gumpalan awan mendung," tutur dia.
Hendrawan juga menanggapi pernyataan Prabowo terkait pihak yang mengadu domba dan menyebar isu keretakan hubungan dengan Jokowi. Menurut Hendrawan, Prabowo ingin menekankan terkiat relasi diririnya dengan Jokowi.
"Pernyataan tentang relasinya dengan Jokowi agar tidak diadu domba, menunjukkan bahwa Prabowo ingin menempatkan relasi tersebut secara profesional-kolegial, bukan relasi konspiratif dan intimidatif terhadap pihak lain," kata dia.
Lebih lanjut, Hendrawan kemudian menyinggung soal kenegarawanan Prabowo. Dia berharap agar kenegarawanan Prabowo dapat terlihat di tengah situasi politik saat ini.
"Kenegarawanan Pak Prabowo sangat kita harapkan mengemuka dalam kondisi seperti sekarang. Kondisi kenegaraan yang dirundung kebimbangan membutuhkan kejelasan sikap kepemimpinan nasional yang tegak di atas spiritualitas dan moral Konstitusi," katanya.
Hendrawan lantas menyinggung pernyataan Prabowo pada acara Wisuda Universitas Pertahanan dan pada Kongres PAN Sabtu (24/8) kemarin. Menurutnya, apa yang disampaikan Prabowo adalah pernyataan refleksi diri yang berbobot.
"Pernyataan Pak Prabowo di Universitas Pertahanan, yang hatinya terluka melihat kemiskinan yang masih merebak, di tengah posisi Indonesia sebagai anggota G-20 dan negara di ASEAN yang terkemuka, menarik simpati kita. Hal yang sama ketika pada Munas PAN, beliau menyatakan mereka yang terlalu haus kekuasaan akan merugikan bangsa, adalah pernyataan reflektif dan introspektif yang berbobot," sebut dia.
Pernyataan Prabowo soal Intel
Presiden terpilih Prabowo Subianto bicara terkait adanya isu keretakan dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo juga menyinggung soal intel jangan digunakan untuk ngintelin lawan politik.
"Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak gimana retaknya," ujar Prabowo dalam sambutannya di penutupan kongres 6 PAN, Sabtu (24/8).
Prabowo mengatakan adanya isu tersebut merupakan upaya untuk mengadu domba. Prabowo menyebut, meski terasa jengkel namun ia tidak mempermasalahkan isu tersebut.
Prabowo mengaku tidak mau terpancing dengan adanya isu tersebut. Ia lantas meminta agar tidak ada lagi pihak yang memakai cara adu domba.
"Kalau ada yang tidak mau move on tidak apa-apa, kita tidak mau terpancing, kita juga bukan anak kecil," kata Prabowo.
"Jangan pakai alat-alat, cara-cara yang dulu-dulu. Adu domba, ngintal ngintelin orang. Intel tuh rakyat untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik nggak enak," tuturnya.
(lir/gbr)