ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan menjelaskan penipuan terhadap lansia yang terjadi di Kelapa Gading bukan gendam. Dia mengatakan para tersangka menipu dengan menawarkan korban untuk menukar mata uang rupiah dengan dolar yang nominalnya lebih banyak.
"Saya rasa peristiwa ini mungkin agak lekat dengan telinga kita, sering terjadi, yang orang mengatakan dengan model gendam. Tapi dalam peristiwa ini bukan Gendam, tetapi ada serangkaian kata-kata bohong yang dipakai untuk membuai korban," kata Gidion dalam konferensi pers di Polsek Kelapa Gading, Jakut, Selasa (3/8/2024).
"Untuk mempengaruhi korban menyerahkan uang dengan cara menukar ya, tukar dengan uang mata asing ya, kemudian dengan perhiasan, korban ada yang mengambil perhiasan ditukar dengan mata uang asing juga dengan nominal tertentu yang kemudian menggiurkan korban untuk melakukan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan, sindikat ini mengincar lansia yang tidak didampingi saat mau bertransaksi di bank. Kemudian para tersangka beraksi.
Gidion menyebut penipuan dengan modus iming-iming tukar dolar ini banyak dilakukan. Bahkan, kata dia, dari hasil pendalaman terhadap tersangka, ditemukan ada 50 kelompok serupa yang tersebar dan beraksi di berbagai tempat.
"Indikasinya ada sekitar 50 grup, 50 kelompok pelaku dan mereka saling main di sini berapa orang, nanti main di sana berapa orang, di sana lagi berapa orang," sebut Gidion.
Sementara Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom mengatakan para pelaku juga sudah beraksi di delapan lokasi berbeda. Mereka beraksi di Bali, Medan, Magelang, Semarang, Fatmawati Jakarta Selatan, Cilincing Jakarta Utara, Sunter Jakarta Utara, hingga Kelapa Gading Jakarta Utara.
Dia juga menyebut para pelaku merupakan sindikat terorganisasi. "Para pelaku sindikat terorganisir," kata Kompol Maulana.
Viral Nenek Jadi Korban Hipnotis
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/8) sekitar pukul 13.30 WIB di sebuah bank di Kelapa Gading, Jakut. Peristiwa tersebut terekam sejumlah kamera CCTV dan videonya viral di media sosial (medsos).
Dalam video beredar, terlihat Nenek LYS berjalan sendirian di kawasan rumah toko di Kelapa Gading. Lalu ada seorang pria bertopi dan masker menghampiri Nenek LYS.
Tak lama kemudian, datang wanita lain yang menghampiri Nenek LYS. Ternyata pria dan wanita yang menghampiri nenek tersebut adalah komplotan pelaku.
Pria itu berpura-pura sebagai warga negara (WN) asal Singapura yang hendak mendonasikan uang ke yayasan. Namun dia hendak menukarkan mata uang dolar Singapura dan bertanya kepada korban, Nenek LYS.
Sementara itu, si wanita yang datang mengaku akan membantu proses penukaran uang. Kedua pelaku lalu bertemu dengan pelaku lain yang mengaku sebagai petugas bank.
Petugas bank palsu berpura-pura menukar uang mata uang asing dengan rupiah. Pertukaran uang dilakukan di depan korban untuk membuat korban yakin.
"Sehingga korban percaya dan diantar mengambil uang dan emasnya, kemudian ditukar dengan dolar tersebut yang ternyata bukan dolar Singapura, tapi uang negara lain yang nilai tukarnya kecil," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom, Senin (2/9).
(idn/idn)