ARTICLE AD BOX
Jepara -
Karimunjawa bagiku adalah candu. Tempat yang seakan memiliki mantra yang menyihirku untuk selalu kembali lagi. Apakah kalian juga merasakan hal yang sama?
Sejak pertama berkunjung di tahun 2010, aku tau bahwa akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. Kini, sebulan yang lalu tepatnya, untuk kali ke enam aku kembali lagi.
Karimunjawa selalu menjadi pilihan terbaik bagiku, saat aku ingin beristirahat sejenak dari lelahnya rutinitas. Aku selalu rindu mendengar deburan ombaknya, hembusan anginnya, dan sembari menikmati segelas kopi saat senja mulai menyapa di pantai Tanjung Gelam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah yang biasa kulakukan saat di Karimunjawa, tetapi tentu tanpa melewatkan agenda menyelami lautan untuk melihat kecantikan alam bawah lautnya, terutama terumbu karangnya.
Rasanya seperti mendapatkan energi baru setelahnya. Pada perjalanan kali ini, ada satu hal yang berbeda. Aku bertemu dengan muda mudi hebat yang menyebut diri mereka sebagai 'ocean guardian' atau penjaga samudera.
Ini bukanlah hanya sebutan, tetapi mereka memang berkomitmen dengan sungguh untuk menjaga keutuhan alam bawah laut, khususnya terumbu karang.
Mereka bergerak untuk terus menjaga, memperbaiki, dan bahkan mereka terus mengeksplore pulau-pulau baru di sekitar Karimunjawa untuk menanam bibit-bibit terumbu karang ini.
Seperti yang kita tahu, bahwa terumbu karang adalah tempat tinggal dan tempat berkembang biak bagi ikan dan biota laut lainnya.
Selain itu, terumbu karang juga memiliki banyak manfaat lainnya. Oleh karena itu, keberadaan terumbu karang menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup biota laut dan keseimbangan ekosistem.
Selanjutnya, aku berbincang banyak hal dengan para ocean guardian ini. Mereka memiliki cara yang sangat unik untuk membangun dan memelihara terumbu karang.
Salah satu hal yang menarik bagiku adalah dengan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk dapat terlibat dalam mengembangkan terumbu karang, dengan cara mengadopsi 'baby coral" atau bibit-bibit terumbu karang dan meletakkan nya di habitat mereka agar dapat berkembang dan menjadi penyelaras ekosistem.
Akupun akhirnya jatuh hati untuk mengadopsi salah satunya, dan pilihan itu jatuh pada si cantik berwarna ungu bernama Acropora Gomezi.
Bertumbuh kembanglah dengan baik anak karangku, dan jagalah bumi ini dari tempatmu. Tentu, aku akan segera kembali untuk menjengukmu.
Kali ini, aku pulang dengan lebih banyak cerita. Terimakasih para ocean guardian karena sudah membawaku mengenal lebih dekat dengan laut dan seisinya serta mengajakku untuk terlibat di dalamnya.
Hal-hal yang ingin dilakukan jika terpilih:
a. Mengunjungi tempat-tempat yang menjadi ikon Gili Iyang
b. Snorkeling untuk melihat keindahan alam bawah lautnya
c. Mencicipi masakan khas Gili Iyang
Hal-hal yang diharapkan: Saat ini gili iyang menjadi ikon tempat dengan kualitas O2 terbaik nomor 2, namun apakah akan tetap sama jika tempat ini sudah menjadi tujuan wisata utama dan banyak turis berdatangan?
a. Agar kondisi ini tetap terjaga, akan lebih baik jika dilakukan pembatasan jumlah wisatawan yang masuk untuk setiap harinya.
b. Kebersihan harus tetap terjaga terutama di sekitar pantai.
c. Menjaga kelangsungan hidup terumbu karang dan melakukan restorasi terumbu karang (karena terumbu karang juga dapat menciptakan oksigen dan juga melindungi dari abrasi)
d. Memberikan edukasi bagi wisatawan sebelum mengeksplore bawah laut
------
Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini.