ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam pengembangan ekosistem baterai terintegrasi. Indonesia memiliki cadangan nikel, tembaga, aluminium yang berguna utamanya untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.
Dengan berbagai harta karun itu, menguatkan posisi Indonesia untuk dapat bersaing secara global menjadi pemain kunci bidang ekosistem baterai. Untuk merealisasikan hal tersebut maka diperlukan upaya eskalasi industri yang relevan.
Salah satunya melalui forum komunikasi yakni Asosiasi Ekosistem Baterai Indonesia (Id Battery). Asosiasi ini terdiri dari enam perusahaan baterai Indonesia dan sejumlah lembaga penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Advisory Board Id Battery Rachmat Kaimuddin, yang juga Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyampaikan asosiasi diperlukan untuk dapat merumuskan pendekatan yang kolektif dan terorganisir.
"Dengan perkembangan industri kendaraan listrik yang pesat di Indonesia dan tujuan untuk menjadi pemain global dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik, asosiasi industri diperlukan untuk dapat merumuskan pendekatan yang kolektif dan terorganisir untuk mendukung cita cita nasional," terangnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (7/9/2024).
Selain itu, asosiasi dapat menjadi jembatan antara industri, pemerintah dan komunitas lainnya, termasuk pengguna/ konsumen. Kemudian dapat berfungsi sebagai media bagi para pelaku industri untuk menyampaikan aspirasi, masukan serta usulan terhadap kebijakan kebijakan pemerintah guna mendukung pertumbuhan industri baterai di Indonesia.
Chairman Id Battery, Reynaldi Istanto juga menyampaikan untuk memperkuat tata kelola industri baterai di Indonesia, sebuah forum komunikasi pelaku industri diperlukan. Pihaknya melihat para pelaku industri perlu mendukung pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program khususnya terkait pengembangan ekosistem baterai.
"Oleh karena itu, kami, enam perusahaan yang bergerak di berbagai bagian dalam rantai pasok ekosistem baterai, yaitu IBC, ABC, CATL, Gotion, Huayou, dan Puqing serta researcher partner, NBRI dan Pijar Foundation bersepakat membentuk sebuah asosiasi industri sebagai wadah untuk memberikan dukungan masukan kebijakan kepada pemerintah," terangnya.
Id Battery memiliki visi untuk menjadi aliansi industri baterai nasional yang kredibel dalam mengembangkan ekosistem baterai yang kompetitif dan berkelanjutan. Aspirasi bersama Id Battery yaitu menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan, mendukung penyusunan kebijakan yang komprehensif, market creation dan mendukung Research and development bagi perkembangan ekosistem baterai di Indonesia.
Ke depannya, Id Battery diharapkan mampu menjadi penggerak standardisasi ekosistem baterai, advokasi kebijakan pemerintah dan mampu menjadi fasilitas kolaborasi banyak pihak terkait.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki harta karun untuk membuat baterai kendaraan listrik, misalnya untuk nikel Indonesia menduduki peringkat 7 teratas skala dunia. Indonesia juga memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat pada 2023.
(ada/ara)