ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pengusaha memberikan catatan dan masukan ke pemerintah berikutnya, presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya, upaya menarik investasi yang masuk.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya telah memberikan peta jalan yang berisi masukan dan catatan kepada tim sinkronisasi Prabowo-Gibran. Secara umum, Shinta menyebut ada beberapa hal yang difokuskan, yakni produktivitas sektor industri hingga upaya menarik investasi.
"Banyak, banyak. Jadi liat roadmap basically tiga hal yang kita fokuskan memang di produktivitas, termasuk tidak hanya dari sumber daya, tapi dari segi industri, cost of doing bisnis bagaimana dan lain-lain," kata Shinta kepada awak media di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Shinta belum mau membeberkan lebih lanjut. Dia hanya bilang secara garis besar, pihaknya juga memberi saran upaya untuk mengerek pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan lebih banyak investasi yang masuk. Menurutnya, investasi menjadi salah satu hal yang penting agar target pertumbuhan ekonomi Prabowo bisa tercapai.
"Jadi saya nggak bisa inikan semuanya, main daripada driver-nya bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan men-drive lebih banyak investasi, karena pada akhirnya nggak mungkin cuma andalkan, tanpa ada investasi," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi tim Prabowo-Gibran yang menerima masukan dengan terbuka. Dia menilai yang paling utama adalah pihaknya didengar terlebih dahulu. Pasalnya, tidak semua orang dapat menerima masukan dari para pelaku di lapangan, termasuk pengusaha.
Dia bilang, masukan ini dapat membuat pemerintah selanjutnya memformulasikan kebijakan-kebijakan ekonomi. Dengan begitu, pemerintah ke depannya memperbaiki yang dirasa kurang.
"Kita terus melakukan update makanya kita intensif juga memberikan masukan kepada pemerintah yang akan datang. Kita sekarang apresiasi pemerintah yang akan datang Tim pak Prabowo cukup terbuka menerima masukan. Nomor satu kami mesti didengar," imbuhnya.
(ara/ara)