ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Rencananya, PBNU ingin membeli 100 hektare lahan tanah untuk fasilitas organisasi hingga pendidikan.
"Itu tadi kami harap kami bisa membeli sekitar 100 hektare di sana untuk berbagai fasilitas, kalau ada peluang bisnis di IKN itu sendiri, kami akan siapkan. Kami punya sekarang adalah gagasan konsolidasi kapital untuk itu. Nilainya masih akan dihitung, mungkin butuh barang Rp 2-3 triliun. Nanti gimana cara bayarnya ini soal pengaturan bisnis lah ini nanti bisa diatur," kata Gus Yahya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Gus Yahya menyebut Jokowi pun merestui hal tersebut. Pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Otorita IKN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden restui itu dan kami akan segera mengambil langkah-langkah komunikasi dengan Otorita IKN mudah-mudahan bisa segera kami wujudkan insyaallah," ujarnya.
Jokowi, kata Gus Yahya, juga memberikan saran fasilitas yang bisa dibangun di IKN. Pihaknya akan berdiskusi lebih lanjut perihal investasi tersebut.
"Ada sejumlah saran blio soal lokasi yang bagus bisa dibeli oleh NU di IKN, misalnya kemudian fasilitas apa yang mungkin bisa dibangun NU di IKN dan kami berdiskusi soal hal itu," ujarnya.
Gus Yahya yakin pembangunan IKN akan terus berlanjut di era Prabowo nantinya. Ia menyebut gagasan pemindahan ibu kota itu wajib dilanjutkan.
"Keberlanjutan, ya kan sudah. Sudah ada UU nya, artinya sudah dipastikan itu berlanjut. Sudah ada UU-nya, udah ada komitmennya, bangunan sudah jadi jalan terus. Ya kami percaya ini gagasan penting untuk diwujudkan," ucapnya.
(eva/zap)