ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Komunitas ojol dan kurir se-Jabodetabek berunjuk rasa di depan kantor Kominfo, Jakarta Pusat. Menjelang demo, massa berkumpul di Jalan Tebet Barat Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
"Saat ini di Tebet sudah ada sekitar 100-an orang, mereka masih menunggu yang dari Timur," kata Kasat Lantas Jakarta Selatan Kompol Yunita Rungkat saat dihubungi detikcom, Kamis (29/8/2024).
Yunita mengatakan saat ini para driver ojol berkumpul di Jalan Tebet Barat Dalam, tepatnya di depan restoran ayam tulang lunak. Mereka selanjutnya akan melakukan konvoi ke Kominfo untuk berorasi di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasinya mereka dari sini akan ke Kominfo, demo di sana. Kalau yang ke kantor ojolnya kami belum mendapatkan informasi," imbuhnya.
Yunita menyampaikan keberadaan massa ojol di lokasi tidak mengganggu lalu lintas. Meski demikian, pihaknya tetap menyiapkan personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas.
"Tidak mengganggu lalin, karena kumpulnya di dalam kompleks. Kami di sini bersama jajaran polsek untuk melakukan pengaturan lalin," katanya.
Ia juga sempat berkomunikasi dengan massa ojol di lokasi. Yunita menyampaikan imbauan kepada massa ojol yang akan berdemo agar tertib.
"Kami mengimbau supaya tertib di jalan, tetap mematuhi peraturan, helmnya di pakai. Pastikan juga keamanan teman-temannya masing-masing," katanya.
Saat ini sebagian ojol sudah berada di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Demo ojol ini mendapatkan pengamanan dari 1.000-an polisi.
Massa ojol berkumpul di Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan menjelang demo Kominfo. (Dok. Istimewa)
Tuntutan Massa Ojol
Dari keterangan pers yang disampaikan Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, demo yang digelar akan diikuti seribuan orang. Massa ojol dan kurir akan menggelar demo di Istana Merdeka dan kantor pusat masing-masing ojol.
Igun menyampaikan aksi yang dilakukan massa ojol dan kurir akan membawa sejumlah tuntutan. Tak hanya bagi perusahaan, tetapi juga kepada pemerintah.
"Harapan kami perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan dan pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini," kata Igun kepada wartawan, Rabu (28/8).
Igun menyatakan pihaknya akan menyampaikan aksi secara damai. Aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.
"Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia hormati dan mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi, sedangkan pihak Pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa undang-undang," paparnya.
Massa menuntut adanya legal standing hukum yang jelas bagi para pengemudi ojol. Ini agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurir selaku mitranya.
"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," katanya.
(mei/dhn)