ARTICLE AD BOX
Klaten -
Di Klaten, ada satu tempat yang diberi nama Gumuk Reco. Konon, warga Klaten tak berani mengusiknya.
Gumuk Reco berlokasi di desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten. Gumuk itu berbentuk seperti gundukan tanah. Dinamakan Gumuk Reco karena konon di atas gundukan tanah tersebut terdapat arca.
Letak Gumuk Reco sebenarnya bukan di lokasi terpencil. Gumuk tersebut berada di pojok sawah kas desa yang berada di tepi jalan raya yang ramai oleh pengguna jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kota Kecamatan Trucuk jaraknya sekitar empat kilometer. Gumuk Reco berada di pojok tanah kas desa yang setiap tahun ditanami padi.
Ukuran gumuk tersebut hanya sekitar 4x3 meter dengan ketinggian tanah gundukan sekitar 1 meter dari sawah. Di atasnya berupa semak dan pohon kendal.
Saat dilihat dari dekat, tidak ada arca atau patung apapun. Di lokasi hanya ditemukan pecahan batu bata merah kuno dengan ketebalan sekitar 8-10 sentimeter.
"Ya namanya Gumuk Reco atau Ngreco. Dulu ceritanya ada arcanya tapi sudah hilang jadi disebut Ngreco," ungkap Kasi Kesra Desa Puluhan, Sihono, Minggu (10/8/2024) siang.
Dijelaskan Sihono, lokasi gumuk tersebut merupakan tanah kas desa. Dari cerita yang ada arca berbentuk orang dan sapi.
"Bentuknya orang atau sapi tidak tahu pasti, itu sudah lama. Di sekitar situ juga ditemukan batu Yoni Ngasem (di bawah pohon asem)," katanya.
Narto (60) petani sekitar mengatakan arca itu dulu memang ada tapi sudah diambil sebelum Indonesia merdeka. Di lokasi memang ada banyak batu bata.
"Enten boto ageng, gumuk niku. Mboten wantun diduduk, Yen recone pun dipundut Ten Solo (ada batu bata besar gumuk itu. Warga tidak berani menggali tapi arca dibawa ke Solo)," kata Narto.
Menurut Narto, meskipun tidak berani mengusik Gumuk Reco tetapi tidak ada hal yang aneh-aneh di lokasi. Di zaman dulu saat panen padi disediakan makanan khusus.
"Disediakan lintingan katul, juga motong ayam untuk syukuran. Tidak ada yang aneh-aneh," imbuhnya.
Pemilik lahan yang ada batu Yoni, Ratno Wijoyo (60) mengatakan Gumuk Reco dulunya ada arca. Bentuknya arca sapi tapi sudah tidak ada.
"Sebutannya ya sawah Ngreco tapi tidak ada arcanya lagi, sudah jaman dulu diambil. Arca ada yang bentuknya sapi," kata dia.
Arca Itu Sudah Diambil Orang
Terpisah, Kadus 2 Desa Puluhan, Wardi mengatakan disebut Ngreco atau Gumuk Reco karena ada arcanya zaman dulu. Tapi sudah diambil.
"Ada arcanya sudah diambil, jauh dulu sudah lama. Jadi namanya Gumuk Reco, hanya itu yang diketahui warga," ujarnya.
Diwawancarai terpisah, Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjung, menyatakan belum pernah mendata Gumuk Reco itu.
"Belum pernah kita cek. Belum masuk data," jawab dia.
--------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)