ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) turut dirasakan bagi penderita penyakit batu ginjal. Salah satunya Felisitas, warga asal Kupang yang merasakan manfaat penjaminan program JKN untuk mengobati masalah batu ginjal yang dialaminya.
Program JKN diketahui dapat membantu peserta menjalani berbagai jenis pemeriksaan, seperti tes urine serta tes darah untuk deteksi dan evaluasi batu ginjal, dan lain-lain sesuai dengan indikasi medis yang ditetapkan dokter.
Penjaminan Program JKN juga mencakup biaya untuk prosedur operasi yang mungkin diperlukan, seperti tindakan pembedahan untuk pengangkatan batu ginjal yang lebih besar atau kompleks. Pascaoperasi, peserta JKN juga didukung untuk menjalani perawatan lanjutan seperti rawat inap, obat-obatan, dan kunjungan kontrol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya saya sudah lama merasakan bahwa bagian perut saya sering merasakan sakit tapi selalu saya sepelekan. Ketika saya libur dan pulang ke kampung, orang tua selalu mengajak untuk check up tapi saya masih merasa bahwa ini hanya sakit perut biasa," ujar Felisitas dalam keterangan tertulis, Kamis (22/8/2024).
"Kemudian setelah beberapa minggu, saya kembali lagi ke Kupang dan ketika malam sebelum tidur kaki kanan saya seperti mati rasa tapi saya pikir itu hanya kram biasa, makanya dibawa tidur. Tetapi ternyata 15 menit setelah itu perut saya langsung sakit dan saya langsung info ke bapak kos dan saya langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Kartini. Setelah itu dilaksanakanlah tes urine dan saya langsung dinyatakan mengidap batu ginjal," ungkapnya.
Ia menceritakan pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan untuk pengobatan batu ginjal Felisitas dengan cara dilaser. Prosedur laser lithotripsy biasanya dilakukan dengan cara memasukkan serat optik kecil yang dilengkapi dengan laser ke dalam saluran kemih melalui uretra. Laser kemudian diarahkan ke batu ginjal yang terletak di dalam ginjal atau ureter. Energi laser diberikan untuk memecah batu menjadi potongan kecil yang lebih mudah untuk dikeluarkan.
Ia menambahkan setelah diambil tindakan untuk batu ginjal kirinya, ditemui lagi batu ginjal kanannya sehingga ia dirujuk lagi ke Rumah Sakit St Borromeus untuk tindakan dengan metode yang sama. Felisitas mengaku tidak ada penyebab pasti mengapa ia bisa menderita batu ginjal, bahkan di kedua sisi ginjalnya. Namun menurutnya, hal itu disebabkan oleh kapur dari air minum yang ia konsumsi.
"Saya sampai saat ini masih melakukan rawat jalan untuk pemulihan keadaan saya. Sebenarnya, dokter memaparkan beberapa alasan mengenai penyebab batu ginjal ini, tetapi dari yang saya amati penyebabnya karena air minum yang saya konsumsi sehari-hari mengandung kapur yang tinggi. Menurut dokter, itulah membuat batu ginjal saya mulai terbentuk, sampai sudah masuk ke saluran kencing dan menyumbatnya. Untung bisa segera tertangani," terangnya.
Ia mengaku bangga dengan adanya Program JKN BPJS Kesehatan karena seluruh perawatannya benar-benar ditanggung tanpa biaya tambahan apapun. Felisitas pun puas dengan seluruh pelayanannya, sebab ia tak pernah diperlakukan berbeda oleh pihak rumah sakit yang menanganinya.
"Semua perawatan yang telah saya jalani dan terima di Rumah Sakit Kartini maupun Rumah Sakit Borromeus ditanggung oleh BPJS seluruhnya, bahkan dimulai dari perawatan, pemeriksaan seperti tes urin juga melalui USG, pengobatan menggunakan laser, obat-obat tambahan untuk mendukung kesembuhan saya. Selain itu, saya juga sangat puas karena pelayanan dari dokter maupun perawat sangat profesional, ramah, dan bersahabat," pungkasnya.
(ncm/ega)