ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Jelang pertandingan fun match melawan petenis asal Kanada Eugenie Bouchard, aktris Luna Maya mengakui makin gugup. Kekasih Maxime Bouttier itu dijadwalkan bertanding besok, Minggu (8/9/2024), di Tennis Courts Centre, GBK, Jakarta.
Ditemui kala konferensi pers, Luna mengingatkan bahwa dirinya bukanlah seorang profesional.
Terlebih lagi jika disejajarkan dengan mantan petenis wanita rangking 5 dunia. Meski begitu, bintang film Sumala tersebut tetap merasa bangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur gugup, Eugenie main dari umur 5 tahun, aku baru aktif main 2 tahun terakhir, jadi benar-benar newbie aku tuh," ujarnya saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (7/9/2024).
"Kalau disandingin ya jelas kelasnya sangat jauh, makanya Eugenie pelan-pelan ya, mohon nih. Tapi tetap ini jadi kebanggaan sih buatku," tambahnya.
Di sisi lain, Eugenie sendiri mengungkap Luna Maya punya peluang untuk menang. Sebab, ia masih merasa jetlag.
"Saya baru mendarat semalam, masih jetlag, belum latihan juga, dan belum terbiasa dengan cuaca di Indonesia, jadi ya Luna punya peluang," tuturnya sambil bercanda.
Kendati demikian, petenis yang juga mulai main olahraga Pickle-Ball itu mengaku sangat bersemangat untuk laga besok.
"Nggak sabar dan excited banget untuk main tenis bareng Luna, dia bilang pelan-pelan, tapi saya akan latihan dan menganggap ini serius, bercanda," kata Eugenie.
Ditanya soal persiapan, Luna menuturkan hanya latihan tenis seperti biasa. Ia menargetkan tetap memberi perlawanan untuk Eugenie Bouchard.
"Latihan kayak biasa, 3 kali seminggu. Target ya minimal nggak nol banget, tipis-tipis kasih perlawanan, kalau bisa sampai tie-break," ujarnya.
Laga fun match ini sendiri disebutkan Emil Malik Ibrahim selaku penyelenggara akan dibuat dengan format ganda. Mempertemukan Luna Maya dengan satu atlet tenis junior Indonesia melawan Eugenie Bouchard bareng Maria Selena.
"Tadinya saya ajak Luna untuk duel, lawan Eugenie, tapi Luna bilang it's hard dan dia juga bukan profesional. Akhirnya kita pilih formatnya ganda dan semoga ini bisa jadi cara untuk menaikkan olahraga tenis di Indonesia," pungkasnya.
(mau/dar)